Senin 21 Sep 2020 13:23 WIB

Pengganti Masjid Babri Kemungkinan Berbentuk Seperti Ka'bah

Pengganti Masjid Babri tidak akan dinamai dengan nama kaisar atau raja mana pun.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Ani Nursalikah
Pengganti Masjid Babri Kemungkinan Berbentuk Seperti Kabah. Pasukan paramiliter India berpatroli di Ayodhya, India sehari setelah Mahkamah Agung memutuskan menyerahkan situs bersejarah umat Islam Masjid Ram Janmabhoomi-Babri di Ayodhya kepada umat Hindu, 10 November 2019.
Foto: AP Photo/Rajesh Kumar Singh
Pengganti Masjid Babri Kemungkinan Berbentuk Seperti Kabah. Pasukan paramiliter India berpatroli di Ayodhya, India sehari setelah Mahkamah Agung memutuskan menyerahkan situs bersejarah umat Islam Masjid Ram Janmabhoomi-Babri di Ayodhya kepada umat Hindu, 10 November 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, AYODHYA -- Masjid yang akan dibangun sebagai pengganti Masjid Babri di India kemungkinan akan berbentuk persegi seperti Ka'bah di Makkah, Arab Saudi. Selain itu, masjid tersebut juga tidak akan dinamai dengan nama kaisar atau raja mana pun.

Berdasarkan putusan Mahkamah Agung India dalam kasus Ram Janmabhoomi, masjid akan dibangun di Ayodhya setelah lahan Masjid Babri yang disengketakan diserahkan kepada umat Hindu untuk membangun sebuah kuil. Sekretaris dan juru bicara Indo-Islamic Cultural Foundation (IICF), Athar Hussain, mengatakan kepada PTI pada Ahad, sebuah masjid berukuran 15 ribu kaki persegi akan dibangun di desa Dhannipur di Ayodhya, Uttar Pradesh, India.

Baca Juga

Ukuran tersebut menjadi ukuran yang sama dengan Masjid Babri. Namun, bentuk masjid mungkin sangat berbeda dari masjid lainnya.

"Mungkin berbentuk persegi seperti Ka'bah Sharif di Makkah, seperti yang diisyaratkan oleh arsitek SM Akhtar," kata Hussain, dilansir di Hindustan Times, Senin (21/9).

 

Menjawab pertanyaan soal kubah atau menara, Hussain mengatakan masjid itu mungkin saja tidak akan memiliki kubah atau menara seperti halnya Ka'bah. Dia mengatakan, sang arsitek telah diberi kebebasan dalam mendesain masjid baru tersebut.

"Masjid itu tidak akan diberi nama Masjid Babri. Juga tidak akan dinamai raja atau kaisar mana pun. Pendapat pribadi saya, itu bisa saja disebut Masjid Dhannipur," tambahnya.

Ia juga menginformasikan yayasan tersebut tengah membuat portal agar masyarakat dapat berdonasi untuk masjid dan museum, rumah sakit serta pusat penelitian yang akan dibangun di dalam kompleks masjid tersebut. Sementara itu, tulisan para ulama Islam baik nasional maupun internasional juga akan muncul di portal tersebut.

Namun demikian, ia mengakui beberapa pekerjaan di portal tersebut belum rampung, dan karenanya donasi belum mulai bergulir. Badan Wakaf Pusat Sunni Uttar Pradesh telah membentuk IICF, sebuah perwalian/lembaga, untuk pembangunan masjid di atas sebidang tanah seluas lima hektare.

Pemerintah negara bagian telah mengalokasikan lahan seluas lima hektare di Dhannipur di Ayodhya untuk pembangunan masjid atas arahan dari pengadilan tertinggi. Setelah pergumulan hukum yang berlarut-larut, Mahkamah Agung India akhirnya pada 9 November 2019 memutuskan mendukung pembangunan kuil Ram di lahan yang disengketakan di Ayodhya.

Pengadilan lantas mengarahkan pemerintah pusat untuk mengalokasikan lahan alternatif seluas lima hektar kepada Dewan Wakaf Sunni untuk membangun masjid baru di tempat yang dianggap menonjol di Uttar Pradesh.  Sementara itu, Masjid Babri di Ayodhya sendiri telah dihancurkan pada 6 Desember 1992 oleh 'kar sevaks' (penganut Hindu), yang mengklaim kuil Ram kuno berdiri di lokasi yang sama sebelum akhirnya diganti menjadi bangunan masjid.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement