Senin 21 Sep 2020 11:58 WIB

Elite Politik Diminta Tunjukkan Sikap Kenegarawanan 

Muhammadiyah juga meminta agar pandemi Covid-19 tidak dijadikan komoditas politik.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agus Yulianto
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Muti.
Foto: Republika/Prayogi
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Muti.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyampaikan, para elite politik seharusnya menunjukkan sikap kenegarawanan dengan kearifan menahan diri dari polemik politik yang tidak substantif. Muhammadiyah juga meminta agar pandemi Covid-19 tidak dijadikan komoditas politik.

"(Muhammadiyah) meminta kepada para elite politik baik dari jajaran partai politik maupun masyarakat agar tidak memanfaatkan pandemi Covid-19 sebagai komoditas politik kekuasaan pribadi atau kelompok," kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti, dalam konferensi pers virtual, Senin (21/9).

Dalam situasi pandemi Covid-19 ini, lanjut Mu'ti, para menteri juga tidak seharusnya membuat kebijakan yang kontroversial dan tidak terkait langsung dengan hajat hidup masyarakat. Selain itu, Muhammadiyah meminta pejabat tinggi negara tidak menyampaikan pernyataan-pernyataan yang meresahkan.

"Termasuk yang cenderung merendahkan kualitas dan keberadaan tenaga kesehatan Indonesia yang telah berjuang keras dengan pertaruhan jiwa-raga dalam menangani Covid-19," ujarnya.

Muhammadiyah juga mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk lebih disiplin mematuhi protokol kesehatan terhadap Covid-19 yang ditetapkan Pemerintah serta membangun budaya hidup sehat dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, tempat ibadah, instansi kerja, dan sebagainya.

"Seluruh masyarakat hendaknya menjaga persatuan dan kerukunan dengan tidak memproduksi dan menyebarkan informasi hoaks dan provokatif melalui media apapun, khususnya media sosial," tutur Mu'ti.

Muhammadiyah memandang perlunya sikap saling peduli dan berbagi dari masyarakat, terutama terhadap saudara-saudara yang terkonfirmasi positif dan keluarga korban Covid-19. Hal ini sebagai wujud ta'awun dan gotong royong yang menjadi karakter bangsa Indonesia.

Mu'ti juga menyampaikan, untuk seluruh umat beragama, khususnya umat Islam, agar senantiasa memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar pandemi Covid-19 segera berakhir. Para tokoh agama perlu terus memandu umat agar menjaga persatuan dan menjaga tempat ibadah sehingga terbebas dan tidak menjadi klaster Covid-19.

"Bersama dengan itupara tokoh dan organisasi keagamaan dapat menjadi suri teladan dan arif bijaksanadalam menghadapi masalah-masalah bangsa dengan memberikan solusi dalam semangat kebersamaan dan spiritualitas yang utama," ungkapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement