Senin 21 Sep 2020 00:27 WIB

Legislator Desak Investigasi Penyebab Kerusakan RSKI Galang

RSKI harus diperbaiki untuk antisipasi jika rumah sakit rujukan lainnya sudah penuh.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Agus Yulianto
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kedua kanan) meninjau Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (1/4/2020). Kunjungan kerja tersebut untuk memastikan kesiapan rumah sakit yang akan mulai beroperasi pada Senin 6 April 2020 mendatang.
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Presiden Joko Widodo (ketiga kanan) didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kedua kanan) meninjau Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (1/4/2020). Kunjungan kerja tersebut untuk memastikan kesiapan rumah sakit yang akan mulai beroperasi pada Senin 6 April 2020 mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi V DPR Ahmad Syaikhu meminta pemerintah menginvestigasi kerusakan Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) yang sempat dihantam angin puting beliung, Rabu (16/9) lalu. Syaikhu mengaku, terkejut lantaran RSKI tersebut baru dibangun pada Maret 2020 lalu dengan biaya pembangunannya sekitar Rp 400 miliar.

"Baru lima bulan, tapi sudah rusak. Ini harus diinvestigasi. Cari penyebabnya," kata Syaikhu dalam keterangan tertulis kepada Republika, Sabtu (19/9).

Syaikhu menyayangkan dengan anggaran sebesar itu namun fasilitas yang ada ternyata mudah rusak. Dirinya menduga, penyebab kerusakannya bisa karena bahan dan pengerjaan yang tidak sesuai standard, atau desain dan perencanaan yang tidak matang, sehingga tidak sesuai dengan kondisi lingkungan.

"Penyebabnya bisa bermacam-macam. Sebab itu sangat perlu dilakukan investigasi," ujarnya.

Selain itu, politikus PKS itu juga meminta Kementerian PUPR untuk segera memperbaiki RS Galang. Syaikhu berharap, perbaikan bisa cepat dilakukan bersamaan dengan investigasi. 

"Kondisinya mengkhawatirkan. Jadi RSKI harus segera diperbaiki untuk antisipasi jika rumah sakit rujukan lainnya sudah penuh," ucapnya. 

Dikabarkan sebelumnya atap serta dinding gedung karantina 240 di Rumah Sakit Khusus Infeksi Covid-19 Pulau Galang copot dan beterbangan akibat ditiup angin kencang pada Rabu (16/9) dini hari.

"Sekitar pukul 01.30 WIB hujan deras disertai angin kencang dan pada pukul 2.30 WIB seng beterbangan semua, di bangunan karantina 240," kata Kepala RSKI Covid-19 Pulau Galang Kolonel Khairul Ihsan saat dikonfirmasi.

Gedung karantina yang diisi 160 orang terkonfirmasi positif Covid-19 rusak, sehingga seluruh pasien yang dirawat dipindahkan ke gedung yang berlokasi di sebelahnya. Dia menyatakan, tidak ada pasien yang mengalami luka akibat insiden itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement