Ahad 20 Sep 2020 14:46 WIB

Petugas Pemakaman Covid-19 Patut Diberi Perhatian Khusus

Petugas pemakaman setiap hari berjibaku memakamkan jenazah dengan protokol covid.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas memakamkan jenazah COVID-19, di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 per hari Selasa (8/9/2020) pukul 12.00 WIB menyebutkan kasus meninggal dunia akibat COVID-19 bertambah 100 oarang menjadi 8.230 orang dan positif COVID-19 bertambah 3.046 orang sehingga menjadi 200.035 orang, sementara kasus pasien sembuh COVID-19 bertambah 2.306 orang menjadi 142.958 orang.
Foto: Antara/Muhammad Adimaja
Petugas memakamkan jenazah COVID-19, di TPU Pondok Ranggon, Jakarta, Selasa (8/9/2020). Data Satuan Tugas Penanganan COVID-19 per hari Selasa (8/9/2020) pukul 12.00 WIB menyebutkan kasus meninggal dunia akibat COVID-19 bertambah 100 oarang menjadi 8.230 orang dan positif COVID-19 bertambah 3.046 orang sehingga menjadi 200.035 orang, sementara kasus pasien sembuh COVID-19 bertambah 2.306 orang menjadi 142.958 orang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meningkatnya jenazah yang dimakamkan dengan protokol Covid-19, sempat membuat petugas pemakaman kewalahan. Karena itu, DPRD DKI Jakarta meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberikan perhatian khusus kepada petugas pemakaman, terkait keamanan, keselamatan dan kesejahteraan.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohammad Taufik mengapresiasi kinerja petugas pemakaman yang bekerja khusus menguburkan jenazah korban Covid-19 di Taman Pemakaman Umum (TPU) Pondok Rangon, Jakarta Timur. Namun ia meminta kepada Pemprov DKI memberikan perhatian khusus kepada mereka petugas pemakaman, yang setiap hari berjibaku memakamkan jenazah dengan protokol Covid-19.

Baca Juga

Taufik menyarankan, Pemprov DKI bisa segera memberikan tambahan Alat Pelindung Diri (APD) bagi para petugas pemakaman. Hal tersebut untuk meminimalisir bahaya dan risiko kerja yang terjadi saat menguburkan jenazah korban Covid-19. "Selain APD-nya perlu ditambahkan, saya juga mengusulkan agar ada insentif lebih untuk petugas pemakaman ini," ujarnya, Ahad (20/9).

Ia menegaskan petugas pemakaman tersebut merupakan bagian dari elemen tenaga kesehatan yang bertugas menjadi garda terdepan dalam menangani pandemi Covid-19. Karena itu nasib dan kelangsungan hidup mereka beserta keluarga juga harus mendapatkan penghargaan yang setimpal. "Saya sangat mengapresiasi para petugas pemakaman ini. Kita sudah melihat langsung pekerjaannya sangat berat. Kita sendiri belum tentu bisa jika bertugas di situ," tegasnya.

 

Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mengunjungi TPU Pondok Ranggon pada Sabtu (19/9) malam ikut mengapresiasi para petugas makam yang masih bekerja, berjibaku dengan tanah kuburan hingga tengah malam. Anies meminta kepada petugas makam untuk bekerja tetap menjaga protokol Covid, memakai APD lengkap demi keselamatan semua.

Pemprov DKI telah memberikan APD lengkap dan insentif kepada para petugas makam. Perhatian ini sebagai tanggung jawab Pemprov DKI mengapresiasi kerja keras mereka selama pandemi Covid-19. "Mereka menggali dan memakamkan jenazah dengan protokol Covid-19. Di bawah terik matahari maupun di bawah sorotan lampu," ujar Anies.

Anies menyebut di TPU Pondok Ranggon Sabtu (19/9), tanah-tanah gundukan kuburan di pemakaman itu belum sepenuhnya memadat. Karena hari itu setidaknya terdapat 45 jenazah yang telah dikuburkan. 

Bahkan hingga malam telah larut, penggali kubur masih bekerja dan belum akan pulang. Mereka masih menanti jika datang jenazah selanjutnya untuk dilaksanakan kewajiban pemakaman lagi hingga tengah malam.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement