Ahad 20 Sep 2020 13:17 WIB

BWA Luncurkan Wakaf Produktif EcoWakaf Cireunghas, Sukabumi

Banyak lahan tidur di Sukabumi bisa dikembangkan dengan wakaf produktif.

Badan Wakaf Al Qur'an (BWA) meluncurkan wakaf produktif EcoWakaf Cireunghas, Sukabumi, Sabtu (19/9).
Foto: Dok BWA
Badan Wakaf Al Qur'an (BWA) meluncurkan wakaf produktif EcoWakaf Cireunghas, Sukabumi, Sabtu (19/9).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Demi merespon situasi ekonomi Indonesia yang terdampak pandemi Covid 19, Badan Wakaf Al Qur’an (BWA) meluncurkan produk wakaf produktif EcoWakaf Cireunghas yang berlokasi di Cireunghas Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (19/9).

Acara itu dihadiri oleh CFO BWA, Ustadz  Ichsan Salam dan pejabat pemerintahan Sukabumi, Kabag Kesra Kabupaten Sukabumi, Kapolsek Cireunghas, Danramil, ketua MUI Cireunghas, dan kepala desa setempat.

Wakaf produktif ini berupa lahan kebun, tanaman dan pabrik penyulingan minyak atsiri, dengan rintisan tanaman sereh wangi di lahan 7 ha (dari 13 ha). “Plot pertama tanaman sereh wangi ini sudah siap panen dan diolah menjadi minyak sereh wangi yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan banyak digunakan di industri farmasi, baik dalam mau pun luar negeri,” kata Ustadz Ichsan Salam melalui rilis yang diterima Republika.co.id. 

photo
Panen perdana tanaman sereh wangi wakaf produkti EcoWakaf Cireunghas. (Foto: Dok BWA)

Dalam sambutannya Ustadz  Ichsan Salam memberikan contoh wakaf sahabat Rasulullah, Utsman bin Affan yang berupa sumur (sumur Raumah) yang dibeli dari seorang Yahudi, diperuntukkan untuk umat muslim dan kemanfaatannya masih berlangsung sampai saat ini, setelah beratus ratus tahun lamanya.

 

“Wakaf produktif ini, jika sudah mulai memberikan keuntungan, maka 100 persen  keuntungan akan disalurkan untuk pendidikan anak-anak Indonesia, khususnya bagi anak anak yang tinggal di daerah sekitaran lahan EcoWakaf Cireunghas. Kami berharap,  semoga wakaf produktif ini dapat menyelesaikan masalah umat terutama dari sisi pendidikan dan pemberdayaan ekonomi,” ujarnya.

Kabag Kesra Kabupaten Sukabumi, Usep Setiawan SPdi, MM mengatakan, Sukabumi memiliki sumber kekayaan alam yang berlimpah untuk digali dan dimanfaatkan. “Wakaf produktif di Cireunghas ini sudah tepat. Dengan dukungan para wakif, lahan-lahan yang tidur akan segera menghasilkan,  sehingga meningkatkan  kesejahteraan umat,” kata Usep Setiawan.

Ia berharap, semoga banyak daerah di Sukabumi yang juga dapat dikembangkan melalui wakaf produktif. Hanya saja dalam bentuk wakaf yang berbeda dan menyesuaikan potensi daerah tersebut. “Secara prinsip,  Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi mendukung kegiatan positif ini dan siap bekerja sama dengan BWA, selama aturannya dijalankan dengan baik,” tuturnya.

Ketua MUI Kecamatan Cireunghas, KH Yandi Muhammad Luthfi dalam tausiahnya berpesan agar BWA untuk terus konsisten dalam berdakwah melalui wakaf. “Dan dengan dukungan para wakif maka akan banyak solusi dari permasalahan umat, karena umat yang menjadi prioritas,” kata KH Yandi Muhammad Lutfi.

photo
Pabrik pengolahan minyak atsiri wakaf produktif EcoWakaf Cireunghas. (Foto: Dok BWA)

Acara dilanjutkan dengan meninjau lahan kebun untuk simbolis panen.  Kemudian,  kunjungan ke area pengeringan dan area pabrik penyulingan mintak atsiri sambil diberikan penjelasan mengenai proses tanam sampai menjadi minyak atsiri sereh wangi oleh manager pengelola lahan, Ivan Selairy SE.

Ustadz  Ichsan Salam mengajak umat muslim Indonesia dan para wakif untuk mendukung produk wakaf produktif EcoWakaf Cireunghas  untuk meningkatkan kesejahteraan umat, “Utuk penjelasan lebih lanjut mengenai EcoWakaf Cireunghas silahkan kunjungi www.BWA.id,” tutur Ustadz  Ichsan Salam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement