Ahad 20 Sep 2020 07:21 WIB

UMY Terjunkan 180 Mahasiswa Relawan Covid-19

Tugas KKN Relawan Covid-19 untuk menggerakkan kesadaran dan kedisiplinan masyarakat

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Gita Amanda
Virus corona (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Virus corona (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Pandemi Covid-19 di Indonesia kian memprihatinkan. Penanganan yang kurang baik mengakibatkan banyak sektor terabaikan, salah satunya pemberian edukasi kepada masyarakat soal pentingnya menjaga diri selama masa pandemi.

Kondisi itu mendasari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sebagai salah satu institusi pendidikan untuk ikut bergerak. Melalui KKN Relawan Covid-19, UMY melakukan edukasi, pendampingan, dan pemberian contoh kepada masyarakat.

Sebanyak 180 mahasiswa dan 30 dosen pembimbing lapangan diterjunkan. Rektor UMY, Dr. Gunawan Budiyanto mengatakan, tugas KKN Relawan Covid-19 ini untuk menggerakkan kesadaran dan kedisiplinan masyarakat selama pandemi.

"UMY percaya penuh kepada mahasiswanya yang pasti memiliki kecerdasan rasional dan kecerdasan ilmu pengetahuan untuk menjalankan amanah ini. Itulah mengapa KKN ini diadakan agar seluruh lapisan civitas akademika UMY bergerak," kata Gunawan di Masjid KH Ahmad Dahlan UMY, Sabtu (19/9).

Ia melihat, disiplin dan kesadaran rendah menjadi kekurangan orang Indonesia. Karenanya, Gunawan meminta mahasiswa mencontohkan dan mengedukasi pentingnya kedisiplinan dan kesadaran penerapan protokol kesehatan dalam kebiasaan hidup.

Gunawan menaruh harapan mereka mampu menyebarluaskan gerakan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Apalagi, Kementerian Kesehatan sendiri yang seharusnya memegang protokol kesehatan menjadi klaster perkantoran tertinggi.

"Ironis memang. Mahasiswa di sini harus bisa memberikan contoh, memberikan edukasi, memberikan pendampingan, memberikan keteladanan kepada masyarakat untuk menerapkan 3M," ujar Gunawan.

KKN Relawan Covid-19 UMY akan dilaksanakan dua bulan yang dimulai pada 21 September-20 November mendatang. Mahasiswa akan fokus melaksanakan program di lingkungan Kecamatan Kasihan, mitra UMY dalam program Kasihan Bermasker.

Ketua Badan Pembina Harian UMY, Dr Agung Danarto merasa, menerjukan mahasiswa sebagai KKN Relawan Covid-19 jadi keputusan tidak mudah ditempuh. Mengingat, kasus Covid-19 di Indonesia terus alami kenaikan yang begitu mengkhawatirkan.

"Memang jadi simalakama untuk UMY untuk menerjunkan KKN ini, pada saat kasus Covid-19 tinggi-tingginya, seperti yang kita tahu per hari terdapat kasus di atas 3.000, dengan total keseluruhan di atas 200 ribu dan 30 juta di dunia," kata Agung.

Belum lagi, ketika melihat birokrasi Indonesia yang malah berantakan. Agung berpendapat, jika bukan perguruan tinggi yang menjalankan tugas besar untuk mengedukasi bisa dibilang peran itu akan terus terabaikan di Indonesia.

Untuk itu, ia berpesan kepada semua mahasiswa agar bisa senantiasa melindungi diri, melindungi rekan dan melindungi masyarakat. Selain itu, ia menegaskan, adanya KKN ini bukan langkah mengorbankan mahasiswa di tengah-tengah pandemi.

Tapi, lanjut Agung, UMY ingin mahasiswa-mahasiswi menjadi bagian masyarakat yang menyelamatkan bangsa dari bahaya Covid-19. Sehingga, mata rantai yang selama ini terus menyabung bisa diputus, setidaknya sampai vaksin ditemukan.

"Ini jadi tanggung jawab kita semua, mudah-mudahan kegiatan ini memberikan manfaat untuk kita semua," ujar Agung, menutup.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement