Ahad 20 Sep 2020 01:34 WIB

Lady Gaga Ungkap Hal yang Membuatnya Depresi

Sejak meluncurkan single

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Gita Amanda
(Foto: Lady Gaga). Lady Gaga buka suara mengenai dampak ketenaran pada kesehatan mentalnya.
Foto: Wikimedia
(Foto: Lady Gaga). Lady Gaga buka suara mengenai dampak ketenaran pada kesehatan mentalnya.

REPUBLIKA.CO.ID, Lady Gaga buka suara mengenai dampak ketenaran pada kesehatan mentalnya. Sang penyanyi kerap merasa depresi setiap kali bangun tidur dan mengingat siapa dirinya.

Sejak meluncurkan single "Just Dance" pada 2008, ketenaran Lady Gaga meroket secara global. Berbagai pernghargaan termasuk Grammy Awards dan Academy Award pun berhasil diraihnya.

Akan tetapi, ketenaran yang menyilaukan ini ternyata memberikan beban tersendiri bagi kesehatan mental Lady Gaga. Kepada Billboar/, penyanyi kelahiran 28 Maret 1986 ini mengaku mulai merasa cemas mengenai seluruh perhatian yang dia dapatkan sejak Februari 2018.

"Saya dulu terbiasa bangun setiap hari dan mengingat saya adalah Lady Gaga, dan kemudian saya akan merasa depresi," ujar Lady Gaga, seperti dilansir Independent.

Kala itu, Lady Gaga memutuskan untuk tidak terlalu memperhatikan perasaannya. Lady Gaga mengalihkan kekhawatiran itu pada merokok dan minum minuman beralkohol. "Keberadaan saya itu sendiri merupakan sebuah ancaman bagi saya. Saya memikirkan hal yang sangat kelam setiap hari," tambah Lady Gaga.

Dalam sesi wawancara dengan People, Lady Gaga juga sempat berada pada titik di mana dia tak ingin melakukan apa pun.  Hal ini dia rasakan sebelum membuat ablum Chromatica.

Perasaan tersebut muncul seiring dengan //post traumatic stress disorder// (PTSD) dan juga //fibromyalgia// yang dia alami. //Fibromyalgia// merupakan kondisi kronis yang menyebabkan nyeri di seluruh tubuh.

"Kemudian, saya perlahan mulai membuat musik dan menyampaikan cerita saya melalui musik-musik saya," jelas Lady Gaga.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement