REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Membeli mesin espresso membutuhkan biaya yang tidak sedikit, itu sebabnya butuh sejumlah pertimbangan sebelum memilih mana yang sesuai. Pengamat kopi Zac Cadwalader yang berkecimpung di bidang ini sejak 2009, membagikan beberapa tipsnya.
Menurut Cadwalader, faktor pertama yang perlu dipertimbangkan adalah anggaran. Jika anggaran yang dimiliki terbatas, dia menyarankan memilih pembuat espresso manual. Pasalnya, fitur otomatisasi berkontribusi pada label harga yang lebih tinggi pada mesin espresso.
"Perbedaan antara pembuat espresso manual dan mesin espresso adalah bahwa yang manual bertenaga manusia; Anda yang menerapkan tekanan (untuk membuat espresso), bukan mesin," katanya, seperti dikutip dari laman Well and Good, Sabtu (19/9).
Pembeda lainnya, mesin espresso otomatis dilengkapi dengan milk steamer yang tidak ada di pembuat espresso manual. Jadi, bagi peminum latte atau cappucino namun memilih pembuat espresso manual, siapkan milk frother atau alat pembuat busa susu.
Mesin espresso yang dipilih juga sebaiknya memiliki fitur pengatur suhu. Suhu air yang tepat untuk espresso adalah antara 195 sampai 205 derajat Fahrenheit. Temperatur di atas atau di bawahnya akan memengaruhi kekasaran gilingan dan rasio kopi terhadap air.
Sementara, suhu ideal susu untuk espresso antara 150 sampai 155 derajat Fahrenheit. Karena itu, dia merekomendasikan mesin espresso dengan broiler ganda sehingga bisa memanaskan air dan susu pada saat yang sama tetapi pada suhu yang berbeda.
Mesin espresso yang hanya memiliki satu broiler akan melakukan lebih banyak pekerjaan. Selain itu, banyak mesin espresso memiliki penggiling built-in, tapi justru menurut Cadwalader bukan benar-benar faktor terpenting saat membuat espresso.
Dia mengatakan sebagian besar penggiling built-in dalam mesin tidak terlalu bagus, sehingga lebih baik menggunakan penggiling terpisah. Hal lainnya yang menurut Cadwalader bisa jadi pertimbangan termasuk ukuran, tuas tambahan, dan kemudahan penggunaannya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
