Sabtu 19 Sep 2020 21:08 WIB

Klaster Industri Jadi Penyebab Tingginya Kasus di Karawang

PT Pupuk Kujang menjadi salah satu klaster industri Karawang.

Klaster Pabrik menjadi penyebab tingginya kasus positif virus corona jenis baru penyebab Covid-19  di Kabupaten Karawang, Jabar.
Foto: Republika
Klaster Pabrik menjadi penyebab tingginya kasus positif virus corona jenis baru penyebab Covid-19 di Kabupaten Karawang, Jabar.

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyatakan klaster industri menjadi penyebab tingginya kasus positif virus corona jenis baru penyebab Covid-19 di daerah tersebut. "Klaster industri menjadi klaster terbanyak penyumbang pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Karawang," kata Juru Bicara GTPP Covid-19 setempat Fitra Hergyana, di Karawang, Sabtu (19/9).

Sebelumnya di PT DNP ada 52 orang terkonfirmasi positif Covid-19 dalam satu klaster, meski kini sudah ada yang dinyatakan sembuh. Kemudian beberapa hari lalu, kata Fitra Hergyana, sempat dilaporkan sebanyak 17 karyawan PT Pupuk Kujang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga

Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana menyampaikan agar manajemen PT Pupuk Kujang bisa berkoordinasi dengan Gugus Tugas wilayah Kecamatan Cikampek. Tujuannya untuk mempermudah proses pelacakan orang-orang yang terkonfirmasi positif.

Menurut dia, langkah-langkah yang dilakukan PT Pupuk Kujang dalam menangani Covid-19 cukup baik, tapi koordinasi antara manajemen perusahaan dengan pemerintah tingkat kecamatan belum terjalin.

 

Sekretaris Perusahaan PT Pupuk Kujang, Ade Cahya Kurniawan, menyatakan pihaknya memperketat penerapan protokol kesehatan di lingkungan perusahaan menyusul ditemukannya kasus positif di perusahaan itu. "Penerapan protokol kesehatan terus diperketat, khususnya bagi karyawan dan keluarga serta pihak lain yang kesehariannya berada di lingkungan perusahaan," katanya.

Sementara itu, catatan GTPP Covid-19 Karawang hingga Sabtu ini jumlah kumulatif kasus positif Covid-19 mencapai 536 orang. Terdiri atas 329 orang telah dinyatakan sembuh, 18 orang meninggal dunia dan 189 orang masih dirawat di rumah sakit.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement