Jumat 18 Sep 2020 22:16 WIB

Wisatawan Domestik Meningkat di Ngorongoro, Tanzania

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang bergantung pada turis asing.

Wisatawan Domestik Meningkat di Ngorongoro Tanzania. Badak di Daerah Pelestarian Alam Ngorongoro (NCA) di Tanzania.
Foto: naturalworldsafaris.com
Wisatawan Domestik Meningkat di Ngorongoro Tanzania. Badak di Daerah Pelestarian Alam Ngorongoro (NCA) di Tanzania.

REPUBLIKA.CO.ID,NGORONGORO -- Orang Tanzania yang mengunjungi Kawasan Konservasi Ngorongoro belakangan ini semakin meningkat karena kampanye kesadaran publik yang sedang berlangsung oleh pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya.

Dilansir dari All Africa, Jumat (18/9) Chief Marketing Officer Otoritas Area Konservasi Ngorongoro (NCAA) Michael Makombe membuat pengumuman pada hari Selasa 15 September 2020 saat berbicara dengan mahasiswa, yang berpartisipasi dalam kompetisi 'Ngorongoro Talent Challenge.

Dia mengatakan tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang bergantung pada turis asing, mereka sekarang menarik orang Tanzania yang mengunjungi taman itu, terutama pada akhir pekan dan hari libur nasional. "Rata-rata, lebih dari 100 turis lokal mengunjungi daerah itu setiap hari ..., sesuatu yang belum pernah terjadi sebelumnya," katanya.

Dia mengatakan, munculnya turis lokal karena tarif yang lebih murah untuk orang Tanzania di mana orang dewasa hanya membayar Sh11.000 dan biaya izin mobil adalah Sh20.000, " katanya.

Mengomentari skenario tersebut, Yusuph Ramadhani, seorang turis domestik, mengatakan sangat memalukan bagi warga Tanzania yang gagal mengunjungi taman nasional dan melihat sendiri sumber daya yang diberikan Tuhan kepada mereka. "Saya ajak kita biasakan ..., untuk melihat sendiri keajaiban Ngorongoro yang tidak ada di tempat lain di dunia," katanya.

Geofrey Laizer berkata di taman, meskipun melihat beberapa atraksi ada juga banyak hal untuk dipelajari tentang kehidupan manusia purba. 

Elias Metele, salah satu pemandu wisata, di Museum Olduvai, mengatakan Tanzania beruntung memiliki kekayaan barang antik tidak seperti banyak negara lain. Ia mengatakan di museum Olduvai, ada sejarah besar asal muasal manusia tetapi ada juga sisa-sisa berbagai alat yang digunakan oleh manusia purba. 

Berbicara kepada pemangku kepentingan pariwisata di Arusha, Sekretaris Tetap Kementerian Sumber Daya Alam dan Pariwisata, Dr Aloyce Nzuki mendesak pemilik kendaraan wisata dan hotel untuk terus menurunkan harga agar lebih banyak orang Tanzania dapat mengunjungi taman nasional.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement