Jumat 18 Sep 2020 20:32 WIB

Polda Bengkulu Bongkar Ladang Ganja Seluas Dua Hektar

Butuh jalan kaki selama 12 jam untuk sampai ke ladang ganja.

Ladang ganja (ilustrasi).
Foto: Antara/Rahmad
Ladang ganja (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Kepolisian Daerah (Polda) Bengkulu membongkar ladang ganja seluas dua hektare di area kebun kopi di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Bengkulu Kombes Pol Sudarno, Jumat, mengatakan saat dilakukan penggerebekan polisi tidak menemukan pemilik ladang ganja tersebut.

Namun, Sudarno mengaku polisi sudah mengetahui identitas pemilik ladang ganja itu dan saat ini sedang dalam proses pengejaran. "Saat anggota tiba di TKP memang sudah tidak ada orang di sana, tetapi kami sudah mengetahui identitasnya dan sementara masih proses lidik," kata Sudarno.

Baca Juga

Ia menjelaskan, lokasi penemuan ladang ganja yakni di Desa Lubuk Alai Talang Palembang Kecil, Kecamatan Sindang Beliti Ulu, Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu. Beratnya medan yang dilalui karena berada di kawasan hutan dan perbukitan membuat anggota Subdit III Direktorat Reserse Narkoba Polda Bengkulu membutuhkan waktu selama 12 jam untuk sampai ke ladang ganja tersebut.

"TKP itu jauh dari perkampungan dan harus jalan kaki selama 12 jam untuk bisa sampai kesana dan anggota berangkat ke TKP itu Kamis malam," paparnya.

Tiba di lokasi, kata Sudarno, polisi langsung membongkar ladang ganja itu dan terkumpul sekitar 1.500 batang ganja yang sebagian dimusnahkan di lokasi dan sebagian dibawa ke Mapolda Bengkulu sebagai barang bukti.

Selain itu, polisi juga menemukan 250 kilogram daun ganja kering, satu unit timbangan, satu pucuk senjata api rakitan jenis laras panjang dan satu kaleng biji ganja yang diduga akan digunakan sebagai bibit.

"Luasnya itu sekitar dua hektar dan ganja itu ditanam dengan diselingi tanaman kopi, informasi ini kami peroleh dari warga dan anggota langsung berangkat menuju TKP," demikian Sudarno.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement