Sabtu 19 Sep 2020 01:27 WIB

Hubble Tangkap Gambar Baru Badai Jupiter yang 'Mengamuk'

Foto menunjukkan badai yang bergerak cepat pada pertengahan Agutus.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Pemandangan badai di Planet Jupiter yang ditangkap dengan teleskop Hubble.
Foto: nasa
Pemandangan badai di Planet Jupiter yang ditangkap dengan teleskop Hubble.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teleskop Hubble merilis gambar terbaru planet Jupiter. Jupiter tidak seperti Bumi. Atmosfer di planet ini diketahui dipenuhi badai yang liar dan ganas.

Pita awan berwarna di Jupiter menonjol dalam gambar Teleskop Luar Angkasa Hubble milik NASA yang bekerjasama dengan Badan Antariksa Eropa (ESA) yang diambil pada 25 Agutus. Pemandangan dari jarak 406 juta mil (650 kilometer) terlihat sangat indah.

Baca Juga

Para ilmuwan sangat senang dengan badai baru yang bergerak cepat pada pertengahan Agutus. Ini muncul sebagai area yang terlihat berwarna putih terang di bagian kiri atas Jepuiter.

NASA mengatakan waktu pengamatan Hubble telah sempurna untuk menunjukkan struktur selama tahap awal evolusinya. Jika melihat lebih dekat, Europa, bulan di Jupiter yang menakjubkan dapat tertangkap dalam keadaan gelap di sebelah kiri.

Saat ini, NASA juga sedan mengembangkan misi untuk mengunjungi dunia es di planet tersebut, yang bisa menjadi tempat utama memeriksa kehidupan alien. Potret Jupiter dari Hubble juga menyoroti fitur paling terkenal.

Di Jupiter, terdapat Iconic Great Red Spot (Bintik Merah Besar Ikonik), sebuah badai yang cukup besar untuk menelan Bumi. Ini menunjukkan bahwa badai sedikit menyusut dalam gambar Hubble, tetapi masih mendominasi seluruh atmosfer selatan, menerobos awan seperti kapal kargo.

Penelitian menunjukkan Bintik Merah Besar semakin mengecil, dan penyebab perubahan ukurannya tidak diketahui. Para ilmuwan masih berharap itu akan bertahan selama bertahun-tahun.

Termasuk agar lebih banyak potret dari Hubble yang tertangkap seperti kali ini. Teleskop luar angkasa tersebut sebelumnya dilaporkan pernah mengalami gangguan teknis, namun kemudian dapat berfungsi kembali dengan baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement