Jumat 18 Sep 2020 16:05 WIB

Twisted Sister tak Sudi Lagunya Dipakai Kampanye Antimasker

Sekelompok orang yang antimasker memakai lagu hit Twisted Sister dalam kampanyenya.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Vokalis Twisted Sister, Dee Snider (kanan), tak sudi lagunya dipakai oleh kelompok orang yang menentang pemakaian masker saat pandemi Covid-19.
Foto: EPA
Vokalis Twisted Sister, Dee Snider (kanan), tak sudi lagunya dipakai oleh kelompok orang yang menentang pemakaian masker saat pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, FORT LAUDERDALE -- Vokalis Twisted Sister, Dee Snider, sebal saat mengetahui lagunya digunakan oleh orang-orang yang tergabung dalam kelompok antimasker. Dalam akun Twitter-nya, dia menyebut orang-orang yang menentang penggunaan masker semasa pandemi Covid-19 itu egois.

"Tidak. Orang-orang egois ini tidak memiliki izin atau restu saya untuk menggunakan lagu saya untuk tujuan bodoh mereka," tulis Snider dalam akun Twitter @deesnider, dilansir laman AP, Jumat (18/9).

Baca Juga

Tulisannya itu merujuk ke sebuah video yang viral beberapa hari yang lalu. Video yang telah ditonton sebanyak 36 juta kali itu menampilkan sekelompok orang dewasa dan pra remaja yang meneriakkan ajakan untuk melepas masker lalu mendendangkan lagu hit dari Twisted Sister "We're Not Gonna Take It".

Video itu direkam dan diunggah oleh pelanggan Target di Coral Ridge Mall di Fort Lauderdale, yang kesal dengan kelakuan orang-orang antimasker.  Aksi tersebut menarik tindakan cepat dari pejabat kota Broward. Mereka didenda karena tidak menegakkan undang-undang penggunaan masker yang ditetapkan pemerintah kota.

Penduduk Fort Lauderdale, Chris Nelson, mengatakan kelompoknya, ReOpen South Florida, menyelenggarakan flash mob.  Dia juga mengunggah video Youtube tentang itu dari sudut pandang mereka pada Selasa (15/9).

“Dalam perayaan Burn Your Mask Day, kami memutuskan untuk menyebarkan debu kebebasan kepada pembeli dan karyawan Target!," kata mereka dalam keterangan di Youtube.

Sekelompok kecil anti-masker mendekati pelanggan di dalam toko. Seorang perempuan di antara mereka bernyanyi "We're Gonna Take It" dan berteriak.

"Kami orang Amerika, bernapaslah. Itu semua bohong!," kata mereka.

Permeran yang lain ikut berteriak. Mereka meminta pafa pelanggan harus melepas maskernya.  “Anda tidak membutuhkannya,” katanya.

Jika ada pelanggan yang menurut mereka, maka kelompok itu pun bersorak.

Pejabat kesehatan federal mengatakan masker dapat secara efektif menghentikan penyebaran COVID-19 dan meminta masyarakat untuk menerimanya. Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Robert Redfield, mengatakan kepada komite senator AS, penutup wajah sederhana bisa lebih efektif daripada vaksin dalam melindungi orang dari virus.

Menurut juru bicara Broward County Margaret Stapleto, tiga orang diidentifikasi dalam video viral tersebut. Pemerintah daerah mengirimkan mereka 100 dollar AS untuk kutipan karena gagal mengenakan masker di ruang publik untuk membantu menekan penyebaran COVID-19.

 "Setiap peserta tambahan dari video yang dapat diidentifikasi juga akan menerima kutipan 100 dollar AS melalui pos," katanya.

Asisten Sementara Kepala Polisi Frank Sousa mengatakan kelompok itu sudah pergi ketika petugas tiba.  Namun dia mengatakan, para pengunjuk rasa sebelumnya telah memasuki toko dengan memakai masker.

Danielle Schumann, juru bicara perusahaan Target, mengatakan Target mengharuskan pembeli memakai masker di dalam toko.  "Para pengunjuk rasa diminta untuk pergi setelah mereka melepas topeng mereka dan menjadi mengganggu dan kasar kepada pembeli lain," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement