Jumat 18 Sep 2020 15:14 WIB

Dukungan Pemandu Wisata untuk Visi Saudi 2030

Pemandu pariwisata turut membantu mengubah pandangan para pelancong terkait Saudi

Rep: Febryan A/ Red: Esthi Maharani
Destinasi wisata sejarah di Arab Saudi, Al-Shuwaymis. Pengunjung bisa melihat prasasti batu di sini.
Foto: Arab News
Destinasi wisata sejarah di Arab Saudi, Al-Shuwaymis. Pengunjung bisa melihat prasasti batu di sini.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Bagi Khaled Al-Took, pemandu wisata Arab Saudi, dirinya sedang memainkan peran sebagai duta negara. Lewat penuturannyalah para wisatawan memahami negeri Saudi yang sebenarnya.

“Seorang pemandu wisata memiliki banyak tanggung jawab karena mereka secara efektif adalah duta negara dan wilayah mereka sebelum wisatawan yang berkunjung. Mereka harus mewakili daerah itu dan melakukan yang terbaik untuk menyampaikan citra aslinya,” kata Al-Took kepada Arab News, Jumat (18/9).

Setelah dua dekade lebih menggeluti profesi itu, Al-Took kini bak ensiklopedia berjalan. Ia menjelaskan berbagai hal dengan lancar. Mulai dari soal kehidupan warga Saudi hingga tradisi Saudi.

Ia juga menjadi saksi sejarah bagaimana negara itu akhirnya mengubah pendekatan ekonominya. Saudi kini mulai fokus menggarap sektor pariwisata dengan target pelancong luar negeri. Hal itu sejalan dengan landasan reformasi alias Visi Saudi 2030 yang bertujuan memacu pertumbuhan ekonomi.

Al-Took pun turut memainkan peran kunci dalam mewujudkan visi tersebut. Dengan menjelaskan berbagai hal secara orisinal, kata dia, para pemandu pariwisata turut membantu dalam mengubah pandangan para pelancong terkait Saudi.

“Banyak orang menegaskan bahwa stereotip yang mereka ketahui tentang Arab Saudi dengan cepat memudar pada kunjungan pertama mereka. Semakin dalam mereka, semakin mereka menemukan bahwa semua yang mereka baca di media, buku-buku lama, atau laporan para pelancong kontemporer, berbeda dari apa yang mereka lihat sendiri," tutur Al-Took.

Di sisi lain, ia juga menyoroti masih banyaknya warga Saudi yang belum menyadari potensi wisata negerinya. Saat pandemi Covid-19 berlangsung sekarang, akhirnya mereka mulai menyadari lantaran lebih banyak waktu untuk melihat objek wisata setempat.

“Kementerian Pariwisata telah memainkan peran penting dalam menyoroti kemampuan ini melalui kampanye pemasaran yang kuat yang bertujuan untuk memperkenalkan orang Saudi dan ekspatriat pada harta karun khas ini,” tambahnya.

Al-Took menyebut, Arab Saudi memiliki potensi wisata yang tidak terbatas. Mulai dari pantai, pulau, dataran, pegunungan, dan gurun pasir serta warisan budaya dan peradabannya yang khas dan unik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement