Jumat 18 Sep 2020 14:37 WIB

Ratusan Pegawai ADA Swalayan Jalani Tes Usap

Karyawan yang positif Covid-19 sempat jatuh sakit namun tetap masuk kerja.

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Bilal Ramadhan
Anggota Satpol PP Kota Bogor berjalan di dalam pusat perbelanjaan yang ditutup beroperasi di Yogya Bogor Junction, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (13/7/2020). Pemerintah Kota Bogor menutup sementara waktu operasional pusat perbelanjaan Yogya Bogor Junction setelah salah seorang karyawannya terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil tes usap (swab) di RSUD Kota Bogor.
Foto: ANTARA/ARIF FIRMANSYAH
Anggota Satpol PP Kota Bogor berjalan di dalam pusat perbelanjaan yang ditutup beroperasi di Yogya Bogor Junction, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (13/7/2020). Pemerintah Kota Bogor menutup sementara waktu operasional pusat perbelanjaan Yogya Bogor Junction setelah salah seorang karyawannya terkonfirmasi positif COVID-19 berdasarkan hasil tes usap (swab) di RSUD Kota Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ratusan pegawai ADA Swalayan, Kota Bogor harus menjalani swab test atau tes usap di GOR Pajajaran usai ditemukannya satu karyawan positif Covid-19. Mereka merupakan karyawan yang sempat melakukan kontak erat dengan pasien positif Covid-19.

"Ada 111 orang yang di-swab. Jadi hari ini melakukan swab yang kontak erat di ADA Swalayan," kata Wakil Wali Kota Bogor sekaligus Ketua Satgas Penanganan Percepatan Covid-19 Kota Bogor Dedie A Rachim saat dihubungi, Jumat (18/9).

Dedie menjelaskan, karyawan itu sempat jatuh sakit namun tetap masuk kerja. Saat melakukan swab secara mandiri, ternyata karyawan itu dinyatakan positif Covid-19. "Makanya kita minta untuk dilakukan swab oleh Dinkes untuk karyawan ADA," ucap Dedie.

Berbeda dengan kasus positif Giant di Kota Bogor, Dedie mengatakan, management Giant melakukan tes usap tanpa bantuan pemerintah. Sebab, kasus positif Covid-19 di Giant yang menyebabkan regional manager Giant meninggal dunia pada 15 September 2020 itu hanya melakukan kunjungan ke Bogor.

"Kalau Giant dari hasil swab mereka sendiri, cuma kita masih nunggu. Masih ada enggak yang kontak erat yang belum di-swab," jelas Dedie.

Dedie menambahkan, pihak Giant melakukan langkah antisipasi dengan melakukan disinfektasi di toko-toko Giant yang sempat dikunjungi almarhum. Selain itu, Dedie menegaskan, penutupan toko Giant bukanlah atas permintaan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor.

Dedie menyebut, penutupan sejumlah toko Giant di Kota Bogor lantaran pihak management sedang berduka. "Kebetulan kemarin mereka belasungkawa tutup dulu dan Giant itu belum jadi klaster karena belum terlacak yang lain ada yang positif Covid-19 atau tidak," jelasnya.

Diketahui, ADA Swalayan di Jalan Pajajaran, Kota Bogor mengeluarkan surat edaran untuk melakukan penutupan toko terhitung sejak 17 September 2020. Batas penutupan masih belum ditentukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement