Jumat 18 Sep 2020 09:04 WIB

UMM Beri Pelatihan Pemanfaatan LMS

Mudasir berharap kerja sama dapat dilanjutkan untuk mendukung pengembangan kurikulum.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Fernan Rahadi
Universitas Muhammadiyah Malang
Universitas Muhammadiyah Malang

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui Pengabdian Pemanfaatan Teknologi dan Rekayasa (P2TR) oleh Dosen dan Pengabdian Masyarakat Mahasiswa (PMM) Mitra Dosen menyelenggarakan kegiatan Pelatihan Pemanfaatan Learning Management System (LMS). Kegiatan ini diperuntukkan para guru di Kabupaten Tolitoli, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Ketua Pelaksana Pogram PMM Mitra Dosen UMM, Agung Widyanto Putra menyatakan, ide kegiatan tidak lepas dari pandemi Covid-19 yang belum berakhir di Indonesia. Situasi ini mengakibatkan perpanjangan masa belajar dari rumah. 

Beberapa daerah di zona hijau yang mendapatkan relaksasi berupa pelaksanaan pembelajaran di sekolah masih melanjutkan kebijakan belajar dari rumah. Alasan utamanya karena sekolah belum dapat menjamin pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat. "Sehingga dikhawatirkan sekolah dapat menjadi kluster baru penyebaran Covid-19," ungkapnya dalam keterangan pers yang diterima Republika.

Perpanjangan masa belajar dari rumah menjadi tantangan tersendiri bagi guru. Berbagai riset dan survei menunjukkan masih rendahnya efektivitas pembelajaran dari rumah yang memanfaatkan berbagai media daring. Salah satu faktor pemicunya, yakni belum maksimalnya student active learning dalam pembelajaran daring. 

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 dan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Kabupaten Tolitoli Provinsi Sulawesi Tengah termasuk sekolah yang mengalami hal serupa. Kendala yang dihadapi berupa belum terlatihnya tenaga pendidik, khususnya di daerah dalam pemafaatan media daring. Hal ini berarti perlu mengubah media ajar konvensional ke dalam format yang mendukung desain pembelajaran daring.

Pada pelatihan LMS, UMM memberikan materi pengantar perkembangan media ajar daring. Kemudian pemanfaatan Google Apps untuk pengembangan media ajar daring serta pemanfaatan Canvas sebagai LMS. 

"Kegiatan pelatihan dilaksanakan secara daring antara pemateri di Malang, Jawa Timur dengan guru di Tolitoli, Sulawesi Tengah. Sedangkan kegiatan pendampingan dilaksanakan secara luring oleh mahasiswa PMM Mitra Dosen selama beberapa minggu," ungkap Agung.

Kepala SMKN 1 Tolitoli, Mudasir, mengapresiasi pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang digagas melalui PMM Mitra Dosen tersebut. Mudasir berharap kerja sama yang sudah dibangun dapat dilanjutkan untuk mendukung pengembangan kurikulum. 

Salah satu peserta pelatihan Risna Djapar Karim mengaku merasakan dampak langsung pelatihan. “Saya senantiasa terkendala dengan fitur quiz di LMS yang saya gunakan sebelumnya, untungnya pada Canvas LMS kendala tersebut dapat teratasi,” ungkap Risna saat sesi diskusi. 

Risna berharap siswa dapat menggunakan satu jenis LMS. Pasalnya, sekolah selama ini sering berganti-ganti LMS karena beberapa fitur atau fungsi tidak tersedia. "Kasihan siswa-siswi yang harus meng-install semua aplikasi LMS tersebut," ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement