Jumat 18 Sep 2020 02:22 WIB

Wali Kota Sukabumi Pantau Perbaikan Rumah tak Layak Huni

Jumlah rumah yang diperbaiki pada 2020 mencapai sebanyak 1.339 unit rutilahu.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Muhammad Fakhruddin
Wali Kota Sukabumi Pantau Perbaikan Rumah tak Layak Huni (ilustrasi).
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Wali Kota Sukabumi Pantau Perbaikan Rumah tak Layak Huni (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Sejumlah cara dilakukan agar rumah tidak layak huni di Kota Sukabumi segera diperbaiki. Misalnya dilakukan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi yang memantau pelaksanaan perbaikan rumah tidak layak huni yang bersumber dari program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Kecamatan Citamiang dan Cibeureum, Kamis (17/9).

''Langkah ini untuk memastikan perbaikan rumah tidak layak huni berjalan dengan lancar dan dapat termanfaatkan oleh warga,'' kata Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. Dalam pemantauan ini hadir mendampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPURPKPP) Kota Sukabumi Asep Irawan.

Fahmi mengatakan, ia ingin melihat beberapa wilayah dimana ada bantuan BSPS dari pemerintah pusat yakni Kementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Ada dua titik yang dipantau yakni Kelurahan Tipar Kecamatan Citamiang dan Kelurahan Cibeureum Hilir Kecamatan Cibeureum.

Hasilnya lanjut Fahmi, alhamdulillah secara umum pembangunan rutilahu dari BSPS sudah berjalan. ''Ada tahap pertama yang pembangunannya selesai sekitar 50 persen dan ada yang sudah selesai 100 persen seperti di Kelurahan Cibeuruem Hilir,'' kata Fahmi.

Harapannya bantuan ini termanfaatkan oleh warga. Fahmi menitipkan pesan kepada para RW yang bantuan BSPS belum 100 persen terwujud agar segera menuntaskannya. Hal ini agar semangat dan harapan memberikan rumah layak kepada warga bisa segera terpenuhi.

Data DPURPKPP Kota Sukabumi menyebutkan, pada 2020 ini jumlah rumah tidak layak huni yang diperbaiki mencapai 1.339 unit. Di mana dari jumlah itu ada sebagian diantaranya yang berasal dari BSPS.

Kepala Dinas DPURPKPP Kota Sukabumi Asep Irawan mengatakan, pada 2018 lalu ada sekitar 4.026 unit rutilahu. ''Saat ini sekitar 80 persen hingga 90 persen sudah diperbaiki,'' ujar dia.

Hal ini dikarenakan banyaknya program perbaikan rutilahu yang digulirkan baik pemerintah pusat, provinsi, dan pemerintah kota. Sehingga jika berdasarkan data itu jumlah yang belum diperbaiki jumlahnya sedikit.

''Namun bukan berarti tidak ada penambahan jumlah rutilahu,'' kata Asep. Sehingga masih ada kemungkinan penambahan ketika ada pengecekan ke lapangan.

Di sisi lain, jumlah rumah yang diperbaiki pada 2020 mencapai sebanyak 1.339 unit rutilahu. '' Untuk tahun 2020 ada 3 program rehabilitasi rutilahu,'' ujar Kepala Seksi Perumahan DPURPKPP Kota Sukabumi Rilda Kardian. Ketiga program rutilahu itu yakni bantuan Gubernur Jawa Barat, bantuan Kementerian PUPR yaitu Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Rumah Swadaya.

Tiga bantuan tersebut bersifat stimulan dan setiap rumah akan mendapatkan dana stimulan sebesar Rp 17.500.000. Adapun terkait perkembangan penyaluran bantuan lanjut Rilda, BSPS telah dilaksanakan di 4 Kelurahan di Kecamatan Cibeureum. Sedangkan bantuan Gubernur Jawa Barat saat ini masih menunggu proses pencairan, dan untuk DAK Rumah Swadaya masih menunggu penetapan penerima bantuan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement