Kamis 17 Sep 2020 23:49 WIB

20 Karya Terbaik Pembelajaran Kreatif Diapresiasi

Sebanyak 20 karya pembelajaran kreatif guru-siswa diapresiasi.

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Sebanyak 20 karya pembelajaran kreatif guru-siswa diapresiasi. Ilustrasi pembelajaran daring.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Sebanyak 20 karya pembelajaran kreatif guru-siswa diapresiasi. Ilustrasi pembelajaran daring.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebanyak 20 karya pembelajaran kreatif guru-siswa mendapatkan apresiasi dalam ajang kompetisi berskala nasional, yaitu Lomba Pembelajaran Kreatif dan Kolaboratif Guru-Siwa. 

Melalui karyanya, para guru dan siswa telah berinovasi dalam melalukan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).  

Baca Juga

Sebanyak 20 pemenang yang diumumkan pada Kamis (17/9) tersebut akan mendapat total hadiah sebesar Rp 111 juta. Para pemenang lomba tersebut terdiri dari 10 juara terbaik dan 10 juara favorit, baik dari kategori guru SD dan guru SMP.   

Lomba ini digelar PT Astra International Tbk melalui Yayasan Pendidikan Astra-Michael D  Ruslim (YPA-MDR). Lomba ini bertujuan untuk memacu guru dan siswa dalam melakukan pembelajaran yang kreatif, serta mencetak generasi penerus yang siap menghadapi era digitalisasi.  

Selain itu, lomba ini juga sebagai bentuk apresiasi  kepada para pendidik yang sudah berinovasi dan sepenuh hati mengabdikan diri di dunia pendidikan, dan memberikan model atau ide proses pembelajaran selama masa Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).  

Direktur PT Astra International Tbk, sekaligus Ketua Dewan Pembina YPA-MDR, Gita Tiffani Boer mengatakan, lomba ini merupakan salah satu kontribusi Astra melalui YPA MDR di bidang pendidikan. 

Menurut dia, program-program yang diberikan selama ini bukan hanya kegiatan amal saja, melainkan sebuah proses pembinaan yang terpola, terstruktur yang dampaknya terukur. 

"Lebih jauh dari semuanya itu, kami ingin mewujudkan salah satu butir dari filosofi Cartur Darma Astra, yaitu menjadi milik yang bermanfaat bagi bangsa dan negara, khususnya bagi kemajuan pendidikan di negeri tercinta” ujarnya dalam siaran pers yang diterima //Republika.co.id//, Kamis (17/9).  

Proses seleksi lomba dan penilaian dilakukan oleh para Dewan Juri yang kompeten dan kredibel yang terdiri dari berbagai pihak, baik dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Akademisi, Praktisi Pendidikan maupun dari Astra. Kriteria penilaian pun diukur dari beberapa indikator.  

Untuk juara terbaik penilaian berdasarkan pada latar belakang masalah, strategi pemecahan masalah, keaslian karya inovasi dalam pembelajaran kreatif dan kolaboratif, bentuk pembelajaran kolaboratif guru dan siswa, serta dampak positif dari metode pembelajaran dan teknik presentasi. Sedangkan untuk juara favorit dinilai berdasarkan jumlah “like” terbanyak dari video peserta yang diunggah secara resmi melalui platform youtube YPA-MDR. 

Melalui kompetisi ini, YPA-MDR berharap para guru akan  terus menggali cara-cara yang inovatif dalam mengajar dengan mendayagunakan pengalaman di lingkungannya dan para peserta mendapatkan wawasan serta pengalaman baru untuk diimplementasikan dalam pembelajaran di sekolah masing-masing.  

Sementara itu, Ketua Pengurus YPA-MDR, Herawati Prasetyo, menjelaskan  kompetisi yang dimulai pada 24 Januari 2020 lalu ini telah mendapatkan respon positif, sehingga terkumpul sebanyak 220 video pembelajaran dari para peserta yang berasal hampir dari seluruh wilayah Indonesia. 

Selanjutnya, pihaknya kemudian melakukan seleksi awal pada 21-24 Agustus 2020, sehingga terpilih 174 video pembelajaran untuk dipublikasikan pada platform Youtube YPA-MDR, yang terdiri dari 91 video pembelajaran tingkat SD dan 83 video pembelajaran tingkat SMP. 

"Selanjutnya, pada 9 September 2020 merupakan babak final penjurian terhadap 10 finalis terpilih yang terdiri dari lima finalis SD dan lima finalis SMP," jelas Herawati.  

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement