Kamis 17 Sep 2020 22:59 WIB

Kota Sukabumi Diklaim Belum Terdampak Kekeringan

Pemkot Sukabumi menyebut belum ada laporan kesulitan air bersih karena kekeringan

Warga mengambil air di mata air sungai. Kota Sukabumi diklaim belum terkena dampak kekeringan akibat musim kemarau. Sehingga belum ada satu pun wilayah yang warganya melaporkan terkena dampak kesulitan air bersih karena kekeringan.
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Warga mengambil air di mata air sungai. Kota Sukabumi diklaim belum terkena dampak kekeringan akibat musim kemarau. Sehingga belum ada satu pun wilayah yang warganya melaporkan terkena dampak kesulitan air bersih karena kekeringan.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Kota Sukabumi diklaim belum terkena dampak kekeringan akibat musim kemarau. Sehingga belum ada satu pun wilayah yang warganya melaporkan terkena dampak kesulitan air bersih karena kekeringan.

"Untuk Kota Sukabumi belum ada laporan resmi terkait kekeringan terutama kekurangan untuk sarana air bersih di permukiman," ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami kepada wartawan, Kamis (17/9). Padahal mengacu pada SK Gubernur Jawa barat menetapkan siaga darurat kekeringan dan karhutla berakhir pada 31 Oktober 2020.

Namun lanjut Zulkarnain, karena mengingat dari prediksi BMKG untuk wilayah kota masih bagus. Dalam artian kemarau akan tetapi tidak melainkan basah dimana hari tanpa hujan (HTH) masih pendek.

"Sebelumnya, kami siaga menghadapi prediksi puncak kekeringan di Agustus,'' ujar Zulkarnain Barhami. Ia mengatakan semua kecamatan di kota telah menyiapkan diri dalam menghadapi kemarau.

Langkah antisipasi diperlukan karena jangan sampai masyarakat kekurangan air bersih yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. BPBD kata Zulkarnain, sudah melakukan pemetaan daerah ke seluruh kelurahan dan berkoordinasi dengan PDAM dan semua kecamatan berpotensi mengalami dampak kekeringan.

Upaya tersebut untuk menyiapkan suplai air dan distribusi bagi warga yang kekurangan air.'' Namun alhamdulillah hingga kini belum ada dampak kekeringan,'' kata dia.

Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menambahkan, petugas BPBD memang telah siaga menghadapi dampak kemarau. Sehingga ketika terjadi laporan kesulitan air bersih karena kekeringan bisa segera ditangani.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement