Kamis 17 Sep 2020 22:41 WIB

103 Warga Mukomuko Jalani Isolasi Mandiri

Seratusan warga Mukomuko jalani isolasi mandiri karena kontak erat pasien Covid-19.

Ilustrasi.
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, MUKOMUKO -- Pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan untuk sementara sebanyak 103 orang warga di daerah ini yang menjalani isolasi mandiri setelah kontak erat dengan dua orang yang dinyatakan positif Covid-19.

“Sebanyak 103 orang menjalani isolasi mandiri selama 14 hari ke depan. Mereka menjalani isolasi mandiri karena kontak erat dengan dua kasus Covid-19 di daerah ini,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Bustam Bustomo di Mukomuko, Kamis (17/9).

Kasus Covid-19 di Kabupaten Mukomuko saat ini bertambah menjadi tiga kasus setelah terdapat dua orang warga Desa Tunggang dan Desa Sumber Makmur yang dinyatakan positif Covid-19.

Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mulai dari tingkat kabupaten hingga desa sebelumnya melakukan penelusuran riwayat kontak seorang warga Desa Tunggang yang dinyatakan positif Covid-19 dan untuk sebanyak 39 orang yang kontak erat dengan kasus nomor dua ini.

 

Kemudian Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tingkat kecamatan yang terdiri dari camat, Polsek danuspika lainnya melakukan penelusuran riwayat kontak warga Desa Sumber Makmur.

“Dari hasil penelusuran riwayat kontak warga yang positif Covid-19 nantinya kemungkinan jumlah orang yang kontak erat dengan pasien Covid-19 di daerah ini bisa saja bertambah,” ujarnya.

Selanjutnya, ia mengatakan, sebanyak ratusan orang ini akan menjalani tes usap atau swab secara bertahap di RSUD setempat dan dari sebanyak ratusan orang tersebut, 11 orang di antaranya telah selesai diambil sampelusap.

Selain itu, ia mengatakan, Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 tingkat kecamatan dan desa akan mengawasi sebanyak ratusan orang yang menjalani isolasi mandiri di rumahnya.

Ia mengatakan, pihak RSUD setempat tidak bisa mengambil sampel usap sekaligus karena keterbatasan jumlah tenaga kesehatan di laboratorium rumah sakit tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement