Jumat 18 Sep 2020 06:18 WIB

Ahli Biologi Laporkan Kematian Jutaan Burung di AS

Burung kemungkinan mati karena asap kebakaran atau cuaca dingin.

Rep: Rizkyan adiyudha/ Red: Dwi Murdaningsih
(Kiri ke kanan) Petugas pemadam kebakaran Rob Spitzer, Max Katay, Josiah Gist dan Hunter Grossmann dari Stasiun Rancheria beristirahat di hutan yang membara di Cascadel Woods setelah berjuang melawan Creek Fire sepanjang malam di dekat North Fork di Sierra National Forest, California, AS, 08 September 2020. Menurut laporan, Creek Fire telah membakar lebih dari 145.000 hektar hutan.
Foto: EPA-EFE/ETIENNE LAURENT
(Kiri ke kanan) Petugas pemadam kebakaran Rob Spitzer, Max Katay, Josiah Gist dan Hunter Grossmann dari Stasiun Rancheria beristirahat di hutan yang membara di Cascadel Woods setelah berjuang melawan Creek Fire sepanjang malam di dekat North Fork di Sierra National Forest, California, AS, 08 September 2020. Menurut laporan, Creek Fire telah membakar lebih dari 145.000 hektar hutan.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW MEKSIKO -- Ahli biologi di New Mexico, Amerika Serikat (AS) telah mengeluarkan peringatan terkait kematian beberapa jenis burung dalam beberapa hari terakhir. Mereka mengatakan, kematian hewan tersebut kemungkinan berkaitan erat dengan asap kebakaran hutan atau cuaca dingin.

"Ini sangat mengerikan. Saya belum pernah melihat sesuatu yang begitu mengerikan dalam hidup saya," kata ahli biologi New Mexico State University, Professor Martha Desmond seperti diwartakan BBC, Kamis (17/9).

Baca Juga

Dia mengungkapkan bahwa jumlah burung yang mati kemungkinan sudah mencapai jutaan ekor. Dia mengatakan, para ilmuwan juga telah melaporkan populasi burung di Amerika Utara menurun drastis dalam beberapa tahun terakhir.

Seorang saksi mata mengatakan bahwa beberapa burung termasuk burung layang-layang dan burung biru yang tengah bermigrasi terlihat bertingkah aneh sebelum mati. Ahli biologi negara bagian telah meminta masyarakat untuk melaporkan jika menemukan unggas yang mati untuk penelitian lebih lanjut.

"Saat Anda berada di sana, Anda tahu, mengambilnya dari tanah dan melihat luasnya lalu melihat semua bangkai yang masuk," kata Profesor yang bekerja untuk departemen ikan, satwa liar dan ekologi konservasi di universitas New Meksiko ini.

Negara bagian barat daya seperti Colorado, Arizona dan Texas juga melaporkan peningkatan jumlah kematian burung. Mereka mengatakan, asap dari kebakaran hutan diperkirakan telah mempengaruhi paru-paru burung atau memaksa mereka untuk mengubah rute migrasi.

Namun, Desmond mengatakan, salju yang turun baru-baru ini di Colorado juga bisa menjadi penyebabnya. Kendati, dia mengakui bahwa ilmuwan hingga saat ini belum banyak mengetahui peristiwa yang terjadi dari fenomena tersebut.

Dinas Kehutanan AS yang bertugas di Hutan Nasional Santa Fe telah meminta bantuan publik. Dalam sebuah tweet, mereka menulis bahwa "kematian burung yang tidak dapat dijelaskan membuat ahli biologi satwa liar di New Meksiko sangat memprihatinkan.

"Kami meminta orang untuk mengumpulkan data dari burung yang mereka temukan," katanya.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement