Kamis 17 Sep 2020 21:20 WIB

Mereka Yang Memusuhi Nabi Justru Pantas Bersedih, Mengapa? 

Mereka yang membenci Nabi Muhammad SAW layak bersedih.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Mereka yang membenci Nabi Muhammad SAW layak bersedih.  Ilustrasi kaligrafi Muhammad SAW.
Foto: wikipedia
Mereka yang membenci Nabi Muhammad SAW layak bersedih. Ilustrasi kaligrafi Muhammad SAW.

REPUBLIKA.CO.ID, Sikap para tokoh Quraisy menentang, menolak, dan mengobarkan permusuhan kepada Rasulullah SAW bukanlah sikap pribadi yang hanya digelorakan satu atau dua orang, melainkan sebuah sikap kolektif yang  ditunjukkan orang-orang kafir Quraisy. 

Selain sifat dengki dan tak mau tersaingi ada beberapa sebab lain yang menghalangi orang-orang Quraisy beriman kepada Rasulullah, seperti sifat takut, tamak, rakus, dan keras kepala. Orang-orang Quraisy meski mengetahui bahwa Nabi Muhammad SAW memang benar-benar seorang nabi, namun mereka tetap bersikap kepala batu.  

Baca Juga

Allah SWT menghibur Nabi Muhammad berkaitan dengan kaum kafir Quraisy yang keras kepala dan tidak mau menerima seruan Rasulullah. Allah juga menegaskan bahwa apa yang dilakukan para kaum kafir Quraisy itu adalah telah mengingkari ayat-ayat Allah.

قَدْ نَعْلَمُ إِنَّهُ لَيَحْزُنُكَ الَّذِي يَقُولُونَ ۖ فَإِنَّهُمْ لَا يُكَذِّبُونَكَ وَلَٰكِنَّ الظَّالِمِينَ بِآيَاتِ اللَّهِ يَجْحَدُونَ

“Sesungguhnya Kami mengetahui bahwasanya apa yang mereka katakan itu menyedihkan hatimu, (janganlah kamu bersedih hati), karena mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, akan tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah.” (QS Al-An'am: 33).  

Melalui ayat ini Allah menenangkan Rasulullah agar tidak bersedih dengan keburukan orang-orang Quraisy. Sebab sejatinya orang-orang kafir Quraisy yang kalah dengan nafsunya sendiri dam terpenjara dengan syahwatnya sendiri. 

Dan sejatinya kaum kafir Quraisy sendiri tengah berbuat kedunguan dengan mendustai dirinya sendiri, sebab mereka sejatinya sejak Rasulullah masih kecil sudah mengetahui, mengakui bahkan memanggil nabi dengan julukan al-Amin atau yang terpercaya. 

Maka menurut ulama kharismatik asal Turki, Muhammad Fethullah Gulen dalam bukunya Cahaya Abadi Muhammad SAW Kebanggaan Umat Manusia mengatakan sejatinya yang patut untuk bersedih adalah orang-orang yang memusuhi Rasulullah.

"Jika pada saat itu harus ada pihak yang bersedih, maka yang paling layak untuk bersedih adalah orang-orang yang memusuhi Sang Rasul yang di tangannya tergenggam kebahagiaan dunia dan akhirat, serta orang-orang yang tidak mau membuka hati mereka bagi cahaya yang sebenarnya memancar tak jauh dari mana mereka berada,"

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement