Kamis 17 Sep 2020 16:59 WIB

70 Persen Kasus Positif Covid-19 di DIY merupakan OTG

Kasus positif Covid-19 di DIY hingga 17 September 2020 sudah mencapai 1.984 kasus.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Andi Nur Aminah
Pasar Cebongan ditutup, Mlati, Sleman, Yogyakarta, Selasa (16/9). Pasar Cebongan ditutup untuk sementara hingga Kamis (17/9). Penutupan ini untuk proses sterilisasi, menyusul 19 pedagang dinyatakan positif Covid-19. Merebaknya virus Corona berasal dari penelusuran riwayat kontak dari penjaga toilet pasar yang terjangkit lebih dahulu.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Pasar Cebongan ditutup, Mlati, Sleman, Yogyakarta, Selasa (16/9). Pasar Cebongan ditutup untuk sementara hingga Kamis (17/9). Penutupan ini untuk proses sterilisasi, menyusul 19 pedagang dinyatakan positif Covid-19. Merebaknya virus Corona berasal dari penelusuran riwayat kontak dari penjaga toilet pasar yang terjangkit lebih dahulu.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Juru Bicara Penanganan Covid-19 untuk DIY, Berty Murtiningsih mengatakan, sebagian besar kasus yang terkonfirmasi positif di DIY merupakan orang tanpa gejala (OTG). Setidaknya, 70 persen kasus merupakan OTG dari total seluruh kasus positif di DIY.

Kasus positif Covid-19 di DIY hingga 17 September 2020 ini sudah mencapai 1.984 kasus. Sementara, 1.440 kasus di antaranya sudah dinyatakan sembuh dan 53 kasus meninggal dunia. "Sekitar 70 persen kasus positif di DIY dari total kasus yang ada adalah kasus konfirmasi asimptomatik (OTG). Kalau dari kasus aktif yang ada per 16 September kemarin ada 470 kasus dan sebanyak 72 persen (di antaranya) adalah kasus konfirmasi asimptomatik," kata Berty, Kamis (17/9).

Baca Juga

Sehingga, kasus positif yang aktif pada 17 September ini sejumlah 491. Berty menyebut, 491 kasus ini tidak seluruhnya ditangani di 27 rumah sakit rujukan penanganan Covid-19 di DIY. "Ada yang dirawat di rumah sakit (rujukan), rumah sakit lapangan atau rumah sakit bukan rujukan Covid-19 lainnya yang ditunjuk oleh kabupaten/kota dan shelter," ujarnya.

Selain itu, ada juga kasus positif yang hanya menjalani isolasi di rumah. Sebagian besar kasus yang menjalani isolasi di rumah ini merupakan OTG. "Beberapa yang isolasi mandiri dalam pengawasan Puskesmas," jelas Berty.

Untuk penggunaan bed (tempat tidur) isolasi di rumah sakit rujukan di DIY sudah mencapai 259 bed. 259 bed ini terdiri atas 17 bed untuk kasus critical dan 242 bed untuk kasus non critical.

Bed isolasi yang disediakan di 27 rumah sakit rujukan saat ini sebanyak 452 bed. Artinya, penggunaan bed isolasi di rumah sakit rujukan untuk penanganan Covid-19 yaitu 57,3 persen. "Sisa bed isolasi sebanyak 193 bed yang terdiri dari 162 untuk kasus non critical dan 31 bed untuk kasus critical," kata Berty.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement