Kamis 17 Sep 2020 16:03 WIB

Arab Saudi Buka Perguruan Tinggi Digital Wanita di Riyadh

Arab Saudi Buka Perguruan Tinggi Digital Wanita di Riyadh

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Muhammad Hafil
Arab Saudi Buka Perguruan Tinggi Digital Wanita di Riyadh. Foto: Para wanita Arab Saudi (ilustrasi)
Foto: clickrally.com
Arab Saudi Buka Perguruan Tinggi Digital Wanita di Riyadh. Foto: Para wanita Arab Saudi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Menteri Pendidikan Arab Saudi, Hamad Al-Sheikh, meresmikan dua perguruan tinggi digital pertama untuk wanita di Riyadh dan Jeddah, Rabu (16/9).

Dilansir di Arab News, upacara pembukaan tersebut diadakan di hadapan Gubernur Perusahaan Pelatihan Teknik dan Kejuruan (TVTC), Ahmed Al-Fuhaid.

Baca Juga

Perguruan tinggi tersebut akan menyediakan program pelatihan khusus untuk sekitar 4.000 peserta di beberapa bidang. Program yang ditawarkan meliputi manajemen sistem jaringan, teknologi media, perangkat lunak, Internet of things, kota pintar, teknologi robotika, kecerdasan buatan, dan pembelajaran mesin.

Dalam pidatonya, Menteri Pendidikan mengatakan pemerintah Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dan Putra Mahkota HRH sangat ingin menjadikan perempuan sebagai landasan gerakan pembangunan. Beberapa langkah yang bisa dilakukan yakni melalui pemberdayaan dan dukungan dengan tingkat tertinggi.

 

Dilansir di Al Arabiya, Menteri juga mengebut dukungan maupun pemberdayaan telah dilakukan melalui pengembangan kemampuan perempuan, investasi bakat dan energi, serta menciptakan peluang bagi mereka untuk memperoleh pekerjaan yang sesuai.

Di kesempatan yang sama, ia jika menunjukkan bahwa TVTC sangat mementingkan pelatihan wanita. Salah satu tujuannya untuk meningkatkan peran wanita dalam mencapai inisiatif Visi Saudi 2030.

Arab Saudi memiliki target menyediakan pekerjaan bagi sekitar 1 juta wanita Arab Saudi pada tahun 2030. Seorang pejabat di Misi Permanen Arab Saudi untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Jenewa, Mishaal al-Balawi, menyebut hal ini merupakan bagian dari rencana reformasi Visi 2030. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement