Kamis 17 Sep 2020 15:59 WIB

Rencana Hub dan Super Hub, Bandara Mana Saja?

Bali akan dikembangkan agar dapat menampung 50 juta penumpang.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Sejumlah pesawat udara berada di kawasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin (23/3). Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai) akan dikembangkan besar sehingga dapat melayani 50 juta penumpang.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Sejumlah pesawat udara berada di kawasan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Senin (23/3). Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai) akan dikembangkan besar sehingga dapat melayani 50 juta penumpang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah membuat perencanaan untuk membentuk hub dan super hub bandara. Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto mengungkapkan sejumlah bandara yang akan menjadi hub dan super hub.

“Rencana kami bahwa Bali (Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai) akan dikembangkan besar sehingga dapat melayani 50 juta penumpang ke depannya,” kata Novie dalam webinar Wujudkan Asa Majukan Indonesia, Kamis (17/9).

Selain di Bali, Novie menyebut bandara internasional di Balikpapan juga rencananya akan menjadi hub. Bandara tersebut nantinya juga akan dikoneksikan dengan bandara internasional di Ibu Kota baru.

Bandara terakhir yaitu yang berada di Sulawesi Utara akan menjadi superhub. “Bandara ini akan bisa mengakomodir ekspor kita baik industri, perikan, dan lainnya sehingga daerah di situ terkoneksi langsung denga China, Korea, dan Jepang dan negara eropa bagian Timur,” ungkap Novie.

Novie menuturkan, semua hal tersebut merupakan desain besar Kemenhub untuk hub dan super hub bandara. Meskipun begitu, Novie memastikan belum ada penentuan secara resmi.

“Ini masih kita bahas intensif sehingga jaringan rute internasional, nasional, serta pariwisata bisa terkoneksi baik,” ujar Novie.

Sebelumnya, VP Corporate Secretary PT Angkasa Pura (AP) I (Persero) Handy Heryudhitiawan menegaskan kesiapannya jika bandara yang dikelola AP I menjadi bandara hub dan super hub. Handy memastikan, kesiapan tersebut didukung dengan infrastruktur yang sudah terbangun saat ini di bandara tersebut.

Handy mengatakan fasilitas infrastruktur di kedua bandara tersebut pada dasarnya sudah siap dan memadai untuk menjadi superhub bandara. “Karena memang kapasitas, sarana, dan prasarana cukup untuk penerbangan domestik maupun internasional,” tutur Handy.

Terlebih, Handy mengatakan kedua bandara tersebut merupakan yang terbesar yang dikelola AP I. Dia menuturkan, saat ini Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali melayani hingga 25 juta penumpang pertahun pada 2019 dan Bandara Juanda melayani 21 juta penumpang pertahun.

Meskipun begitu, Handy mengatakan nantinya juga perlu penyesuaian dalam melaksanakan fungsi superhub. Hanya saja, dia menilai kesiapan kedua bandara tersebut tidak sebesar bandara lain.

“Misal penyesuaian kapasitas tambahan jumlah landasan pacu, parking stand pesawat, dan total penumpang namun kondisi saat ini untuk di Surabaya telah siap menampung 21 juta penumpang dan Denpasar bisa menampung 24 juta penumpang,” jelas Handy.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement