Kamis 17 Sep 2020 12:20 WIB

Bangka tidak Targetkan Sekolah Selesaikan Kurikulum 2020

Bangka sampai saat ini dianggap belum aman dari penyebaran Covid-19.

Bangka tidak Targetkan Sekolah Selesaikan Kurikulum 2020. Sejumlah pelajar mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara daring di sebuah tenda yang dilengkapi jaringan internet nirkabel (WLAN).
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Bangka tidak Targetkan Sekolah Selesaikan Kurikulum 2020. Sejumlah pelajar mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) secara daring di sebuah tenda yang dilengkapi jaringan internet nirkabel (WLAN).

REPUBLIKA.CO.ID, SUNGAILIAT -- Kepala Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Rozali mengatakan, selama pandemi Covid-19 pemerintah tidak menargetkan sekolah menyelesaikan kurikulum pendidikan tahun 2020.

"Selama pandemi Covid-19, satuan pendidikan atau sekolah tidak ditargetkan menyelesaikan kurikulum pendidikan bagi siswanya," katanya, Kamis (17/9).

Baca Juga

Kelonggaran kebijakan dari Kementerian Pendidikan sebagai upaya meminimalisasi penyebaran Covid-19 di lingkungan lembaga sekolah. Selain tidak menargetkan menyelesaikan kurikulum pendidikan, guru di sekolah dianjurkan tidak memberikan tugas pelajaran yang memberatkan bagi siswa.

"Guru dianjurkan memberikan tugas untuk dikerjakan siswa di rumah hanya pelajaran ringan seperti, pendidikan tentang kesehatan, kebersihan termasuk tugas mengenai kepribadian," ujarnya.

Dia mengatakan, belajar dalam jaringan masih diberlakukan karena Kabupaten Bangka sampai saat ini dianggap belum aman dari penyebaran Covid-19. Berdasarkan data informasi Covid-19 terdapat tujuh pasien yang masih menjalani perawatan kesehatan.

"Selama daerah masih dianggap belum aman, sistem daring masih diberlakukan dan belum dipastikan sampai kapan dilakukan belajar tatap muka," katanya.

Sementara untuk daerah yang akses jaringan internet tidak merata, sekolah dapat membuat lembar tugas yang diambil oleh wali murid untuk dikerjakan di rumah. "Saya mengakui masih ada daerah pedesaan yang akses internet tidak stabil sehingga menjadi kendala siswa mengerjakan soal sekolah, kondisi ini disiasati dengan lembar soal untuk dikerjakan di rumah," kata Rozali.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement