Kamis 17 Sep 2020 03:26 WIB

PBSI Sebut Indonesia Kemungkinan Turun di Turnamen Seri Asia

Para atlet berani terbang ke Thailand karena lokasi lebih dekat.

Sekjen PBSI, Achmad Budiharto
Foto: Humas PBSI
Sekjen PBSI, Achmad Budiharto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  - PP PBSI mengungkapkan bahwa Indonesia kemungkinan baru akan mulai turun bertanding pada turnamen seri Asia yang rencananya digelar di Thailand pada November mendatang. Ini setelah memutuskan tak ikut serta pada kejuaraan BWF World Tour seri Eropa, Denmark Open.

Seturut revisi jadwal baru yang dirilis Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) pada Agustus, setidaknya ada tiga turnamen yang bakal digelar di Asia, yakni Asia Open I dan Asia Open II yang merupakan BWF World Tour Super 100, serta BWF World Tour Finals 2020.

Baca Juga

Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto mengatakan, baik federasi maupun pemain tak keberatan untuk mulai turun ke turnamen seri Asia. Sebab ada jaminan keselamatan penanganan Covid-19 di Thailand yang dinilai jauh lebih jelas.

“Setelah diskusi dengan para pemain, mereka tidak keberatan tampil di kejuaraan seri Asia," ujar Budiharto dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (16/9).

Para atlet, lanjut dia, berani terbang ke Thailand karena secara lokasi lebih dekat sehingga waktu perjalanan relatif singkat, risiko terpapar Covid-19 pun lebih kecil.

“Kami sudah mendapat informasi tentang jaminan, mekanisme serta prosedur yang akan dilakukan di Thailand. Secara prinsip, apa yang dilakukan Thailand jauh lebih baik dan komprehensif dari segi jaminan keselamatan bagi pemain," katanya.

Dengan kemungkinan bertanding pada kejuaraan seri Asia membuat rencana penyelenggaraan turnamen internal berformat Piala Sudirman pun akan dikaji ulang. Pihaknya masih menunggu hasil kajian dari bidang pembinaan prestasi PBSI dan pelatih di masing-masing sektor terkait urgensi pelaksanaan turnamen.

Semula, berdasarkan revisi jadwal baru BWF terdapat enam turnamen yang akan digelar di sisa kompetisi 2020. Dimulai dengan Piala Thomas dan Uber, diikuti Denmark Open I dan Denmark Open II yang juga digelar di gelembung yang sama selama empat pekan, pada 3-25 Oktober.

Namun BWF pada akhirnya memutuskan untuk menunda kejuaraan beregu Piala Thomas dan Uber. Sebab, banyak negara peserta yang mundur, termasuk unggulan teratas Indonesia. Namun, Denmark Open 2020 akan tetap berlangsung sesuai jadwal, yakni pada 13-18 Oktober 2020 di Odense, Denmark.

Setelah mengalami penundaan, kepastian tanggal pelaksanaan Piala Thomas dan Uber belum diputuskan. Namun, menurut Budiharto, diperkirakan akan digelar setelah Olimpiade Tokyo.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement