Rabu 16 Sep 2020 23:09 WIB

BNPB Imbau Masyarakat Kotim Waspada Meski Banjir Surut

Masyarakat do Kotim diminta tetap waspada mengantisipasi bila terjadi banjir susulan.

Banjir (ilustrasi).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Banjir (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengimbau masyarakat di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah tetap waspada meskipun banjir yang merendam beberapa kecamatan sudah mulai surut pada Rabu (16/9) pagi.

"Pemerintah setempat mengimbau masyarakat tetap waspada mengantisipasi bila terjadi banjir susulan karena diperkirakan wilayah Kalimantan Tengah berpotensi hujan lebat," kata Raditya melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan perkiraan dini kemungkinan hujan lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah Kalimantan Tengah pada Kamis (17/9).

Banjir yang melanda Kabupaten Kotawaringin Timur sejak Senin (7/9) telah mendorong Bupati Supian Hadi menetapkan status Tanggap Darurat Penanganan Bencana Banjir selama 14 hari terhitung sejak Senin (14/9).

Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan Sungai Mentaya meluap sehingga menggenangi 1.118 unit rumah dengan tinggi muka air 80 sentimeter hingga 120 sentimeter.

Banjir menggenangi delapan desa di Kecamatan Antang Kalang, enam desa di Kecamatan Telaga Antang, dan empat desa di Kecamatan Mentaya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur terus berkoordinasi dengan aparat setempat melalui camat, kapolsek, dan kades di wilayah terdampak untuk mengimbau masyarakat agar waspada terhadap aliran kabel listri yang terendam air.

"Pemberian bantuan bahan pokok kepada masyarakat terdampak banjir juga dilakukan. Bantuan dari BNI sebanyak 400 paket sembako senilai Rp 50 juta dibagikan di tiga kecamatan," jelas Raditya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement