Rabu 16 Sep 2020 22:42 WIB

Telur Bisa Turunkan Risiko Stunting HIngga 47 Persen

Telur merupakan sumber protein hewani yang mudah didapat dan diolah.

Telur (ilustrasi).
Foto: Kementan
Telur (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Yayasan Wahana Visi Indonesia (WVI) bersama petugas kesehatan dari Puskesmas dan Kader Posyandu Kota Palu, Sulawesi Tengah, mengampanyekan makan telur setiap hari. Mengonsumsi telur setiap hari, khususnya ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia di bawah lima tahun dapat mencegah cacat lahir.

"(Telur) baik untuk perkembangan otak dan pertumbuhan otot," kata Health Coordinator Project Eggciting Wahana Visi Indonesia, Sairama Saragih di Palu, Rabu (16/9).

Dia mengatakan telur merupakan sumber protein hewani yang mudah didapat,  diolah, dan memiliki banyak nutrisi yang dapat mendukung tumbuh kembang janin dalam kandungan maupun anak umur di bawah lima tahun. Dari hasil penelitian yang dilakukan di Ekuador pada 2017 oleh Ianotty, memberikan satu butir telur setiap hari pada anak usia 6-9 bulan selama enam bulan dapat menurunkan risiko stunting hingga 47 persen.

Berdasarkan informasi tersebut, Wahana Visi Indonesia bekerja sama petugas kesehatan dari Puskesmas Nosarara dan Kader Posyandu, melakukan sosialisasi atau kampanye untuk makan telur tiap hari di Kelurahan Pengawu dan Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu.

Dia mengatakan, kampanye makan satu telur dilakukan menggunakan mobile campaign atau kampanye berjalan sambil membagi-bagikan materi, memutar lagu, dan iklan layanan tentang manfaat makan telur.

"Ide kampanye menggunakan mobil keliling muncul setelah kebijakan pemerintah untuk membatasi bahkan melarang masyarakat untuk berkumpul karena pandemi Covid-19," ujarnya.

Dia menyebut dengan adanya mobil keliling ini dapat memberikan penyuluhan secara langsung kepada masyarakat sekalipun mereka berada di rumah masing-masing. Kami juga membagi-bagi telur rebus yang sudah disiapkan oleh Saudara Unggas salah satu kelompok peternak dampingan Wahana Visi dan saat keliling kami menerapkan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19," kata Mohammad Reza, penyuluh kesehatan ahli pertama penanggung jawab Promkes di Puskesmas Nosarara.

Rika Rizkiani, kader Posyandu Seruni, Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu mengatakan kegiatan tersebut mendapat respons yang positif dari masyarakat. Diharapkan kegiatan-kegiatan seperti ini sering dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan khususnya ibu hamil dan balita," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement