Kamis 17 Sep 2020 03:35 WIB

Peneliti Ungkap Hubungan Vitamin D dan Infeksi Covid-19

Studi terdahulu sebut vitamin D dapat turunkan risiko infeksi virus.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Studi terdahulu sebut vitamin D dapat turunkan risiko infeksi virus (Foto: ilustrasi vitamin D)
Studi terdahulu sebut vitamin D dapat turunkan risiko infeksi virus (Foto: ilustrasi vitamin D)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Studi terdahulu menunjukkan bahwa suplemen vitamin D dapat menurunkan risiko infeksi virus di saluran pernapasan. Analisis statistik mengungkapkan hal ini mungkin berlaku pada infeksi Covid-19.

"Vitamin D penting untuk fungsi sistem imun," jelas ketua tim peneliti Profesor David Meltzer dari University of Chicago Medicine, seperti dilansir Futurity, Rabu (16/9).

Baca Juga

Studi terbaru ini melibatkan 458 pasien yang selama satu tahun terakhir menjalani pemeriksaan kadar vitamin D. Data menunjukkan bahwa pasien dengan defisiensi vitamin D yang tak diobati memiliki risiko hampir dua kali lipat untuk terkena Covid-19, dibandingkan pasien yang memiliki kadar vitamin D cukup.

Tim peneliti menekankan bahwa studi ini hanya melihat kedua kondisi ini sering terlihat bersamaan. Studi ini tidak membuktikan adanya hubungan sebab akibat.

Studi ini juga menunjukkan bahwa defisiensi vitamin D lebih banyak ditemukan pada beberapa kelompok. Sebagian di antaranya adalah lansia, penghuni panti jompo, petugas layanan kesehatan, serta keturunan Afrika-Amerika.

Meltzer dan tim menekankan pentingnya studi lebih lanjut untuk mengetahui apakah suplementasi vitamin D dapat menurunkan risiko dan keparahan Covid-19. Meltzer dan tim juga menilai perlu dilakukan studi untuk mengetahui strategi suplementasi vitamin D yang tepat untuk kelompok-kelompok yang spesifik.

"Memahami apakah mengobati defisiensi vitamin D dapat mengubah risiko Covid-19 bisa menjadi sangat penting secara lokal, nasional, dan global. Vitamin D tidak mahal, umumnya aman untuk didapatkan, dan dapat disebarkan secara luas," ungkap Meltzer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement