Rabu 16 Sep 2020 22:24 WIB

Dieng Culture Festival Digelar Online, Jazz di Atas Awan?

Dieng Culture Festival digelar 16-17 September.

Prosesi pemotongan rambut anak gimbal di acara budaya Dieng Culture Festival (DCF) 2018. Tahun ini, hanya tamu VIP yang bisa menyaksikannya secara langsung. Acara bisa disaksikan secara daring.
Foto: ist/sendy
Prosesi pemotongan rambut anak gimbal di acara budaya Dieng Culture Festival (DCF) 2018. Tahun ini, hanya tamu VIP yang bisa menyaksikannya secara langsung. Acara bisa disaksikan secara daring.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengajak masyarakat menyaksikan wisata virtual dalam ajang Dieng Culture Festival (DCF). Festival itu merupakan salah satu ajang wisata unggulan di Jawa Tengah dan masuk dalam daftar Top 100 National Calendar of Events 2020 Kemenparekraf.

"Event ini selalu dinanti oleh wisatawan," ungkap Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf Rizki Handayani dalam rilis di Jakarta, Rabu.

Baca Juga

Rizki menjelaskan, Kemenparekraf terus mendukung kegiatan yang tahun ini dilaksanakan secara virtual. Ia berharap event virtual ini tetap memiliki daya tarik meski harus disaksikan lewat media sosial. Acara yang digelar pada 16-17 September 2020 itu dapat disaksikan melalui berbagai platform, di antaranya Youtube, Facebook, Instagram, dan Mice.id.

photo
Sejumlah warga menerbangkan balon tradisional pada rangkaian Dieng Culture Festival (DCF) V di pelataran Candi Arjuna kawasan dataran tinggi Dieng, Desa Dieng Kulon, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah. - (Antara/Anis Efizudin)

Dieng Culture Festival merupakan acara tahunan khas Dataran Tinggi Dieng, Jawa Tengah, yang menampilkan berbagai kesenian dan budaya dengan inti acara pemotongan rambut gimbal anak-anak Dieng. Keunikan ritual ini ialah pemotongan rambut dilaksanakan atas permintaan anak dan orang tua harus memenuhi permintaan anak yang akan diruwat.

Ketua Panitia Dieng Culture Festival Alif Fauzi mengatakan konsep penyelenggaraan tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya, yakni menyesuaikan standar operasional prosedur penanganan Covid-19, sehingga diselenggarakan secara virtual. Tahun ini, panitia hanya mengundang 50 penonton VIP untuk datang menyaksikan acara secara langsung.

"Acara tahun ini memang berbeda. Kita harus prihatin dengan situasi Covid-19 yang juga belum tuntas, jadi acara Dieng Culture Festival yang ke-11 ini digelar secara virtual hybrid, target kami adalah masyarakat bisa menyaksikan DCF ini dengan rasa aman," ujarnya.

Lebih lanjut, Alif menjelaskan, selain secara virtual, ada beberapa acara yang dihapuskan, seperti kirab budaya, penerbangan lampion, kongkow budaya, dan kegiatan yang menimbulkan kerumunan massa. Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya penyebaran Covid-19.

"Sedangkan, malam acara jazz di atas awan juga disaksikan secara virtual," ujar Alif.

Rangkaian kegiatan Dieng Culture Festival telah dibuka Rabu ini, dengan beberapa agenda, seperti sambutan dari Bupati Banjarnegara, Jawa Tengah, penampilan kesenian tradisi, webinar, hingga pertunjukan musik jazz di atas awan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement