Kamis 17 Sep 2020 03:00 WIB

Narkoba Menyasar Muslimah di Bradford

Sebagian muslimah Bradford mendapat tawaran membeli narkoba.

Rep: Rizky Suryarandika./ Red: Muhammad Hafil
Narkoba Menyasar Muslimah di Bradford. Foto: Ilustrasi Narkoba
Foto: Mgrol120
Narkoba Menyasar Muslimah di Bradford. Foto: Ilustrasi Narkoba

REPUBLIKA.CO.ID,BRADFORD -- Dewan Muslimah (MWC) mendapati laporan bahwa ada muslimah muda di Bradford, Inggris yang terlibat aktivitas menyangkut narkoba. Sebagian muslimah melaporkan pernah mendapat tawaran membeli narkoba.

MWC melakukan studi soal keterlibatan 50 muslimah muda dalam aktivitas narkoba. MWC juga menanyai sikap mereka terhadap peredaran narkoba.

Baca Juga

MWC mendapati separuh dari responden yang diwawancarai pernah terlibat atau tahu seseorang yang terlibat kegiatan narkoba. Kemudian sepertiga responden mengaku pernah ditawari narkoba, seperenam bahkan mengakui memakai narkoba secara rutin. Lebih mirisnya lagi, 1 dari 10 responden pernah mengonsumsi narkoba di usia 15 tahun.

Namun tak semua responden pernah mengonsumsi narkoba. Mereka rata-rata menolak narkoba karena tak sesuai ajaran Islam. Adapun yang mengonsumsi narkoba didasarkan perasaan kesepian, kecemasan dan tekanan.

Dalam studi MWC juga diperoleh informasi narkoba paling terkenal di Bradford adalah ganja. Kemudian menyusul ganja ialah kokain, crack, MDMA dan Speed. Informasi dan cara mendapatkan narkoba diperoleh dari media sosial seperti Snapchat dan Instagram. Pengambilannya dilakukan secara personal di titik tertentu.

"Mereka (pengedar narkoba), selalu ada disana. Mudah menemukannya," kata salah satu responden yang identitasnya dirahasiakan dilansir dari thetelegraphandargus pada Rabu (16/9).

Semua responden sepakat terhadap bahaya narkoba. Bahkan seperlima dari responden khawatir jika ketahuan mengonsumsi narkoba oleh keluarganya.

"Mereka percaya ada stigma gender dalam komunitas dan mereka bisa dinilai lebih buruk dari pria (jika mengonsumsi narkoba)," tulis laporan studi MWC.

MWC menyarankan agar muslimah yang terlibat narkoba mengikuti program dukungan kelompok. Kemudian polisi, penyedia medsos dan Masjid diharapkan mengambil peran lebih banyak untuk mencegah muslimah jatuh ke lembah narkoba. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement