Kamis 17 Sep 2020 04:42 WIB

Poktan Binaan Rumah Zakat Belajar Usaha Akikah

Dalam sebulan Khonsa Aqiqah mampu menyembelih 40 hingga 50 kambing atau domba

Sebanyak enam orang pengurus Kelompok Tani Catur Manunggal binaan Rumah Zakat, Senin (13/9) belajar usaha kambing Aqiqah ke Khonsa Aqiqah di Noborejo, Argomulyo, Salatiga. Kegiatan ini diinisiasi oleh Relawan Rumah Zakat, Dwi Pujiyanto.
Foto: istimewa
Sebanyak enam orang pengurus Kelompok Tani Catur Manunggal binaan Rumah Zakat, Senin (13/9) belajar usaha kambing Aqiqah ke Khonsa Aqiqah di Noborejo, Argomulyo, Salatiga. Kegiatan ini diinisiasi oleh Relawan Rumah Zakat, Dwi Pujiyanto.

REPUBLIKA.CO.ID, SALATIGA--Sebanyak enam orang pengurus Kelompok Tani Catur Manunggal binaan Rumah Zakat, Senin (13/9) belajar usaha kambing Akikah ke Khonsa Aqiqah di Noborejo, Argomulyo, Salatiga. Kegiatan ini diinisiasi oleh Relawan Rumah Zakat, Dwi Pujiyanto.

Dwi  (32) mengatakan ia sengaja mengajak belajar usaha Akikah untuk mendorong Poktan binaannya agar memiliki pengembangan usaha dari ternak kambing yang sudah dirintis sejak awal tahun 2020. Kegiatan silaturrahim dan belajar ini agar memberi bekal dan wawasan kepada anggota kelompok seputar peternakan dan usaha akikah.

"Saya sengaja mengajak teman-teman belajar usaha akikah agar mereka ke depan juga mengembangkan usaha ternak kambingnya. Kalau kambing kurban tahunan, sedangkan akikah bisa setiap hari setiap saat. Saya berharap silaturrahim ini bisa memberikan wawasan lengkap seputar usaha ternak yang sehat dan usaha Akikah yang menjanjikan," kata Dwi.

Ia menambahkan memilih belajar ke Khonsa Akikah karena dinilai sudah sukses. Sebulan saja di Khonsa Akikah ini bisa menyembelih 40 sampai 50 kambing atau domba. Jadi, hampir setiap hari menyembelih kambing Akikah. Bahkan saat momentum idul Adha bisa menjual lebih dari 250 kambing dan domba.

Rohmadi (41) atau yang biasa dipanggil Mbah Roh, owner dari Khonsa Aqiqah senang bisa silaturrahim dari kelompok tani binaan Rumah Zakat. Baginya ilmu itu untuk dibagi bukan disimpan untuk dirinya sendiri. Sedangkan urusan rezeki itu sudah dijamin dan dibagi-bagi oleh Allah."Saya senang kedatangan teman-teman dari Catur Manunggal. Bagi saya ilmu itu untuk dibagikan bukan disimpan. Kalau urusan rezeki itu sudah diatur oleh Allah. Kita sebagai hambanya wajib berikhtiar dengan sungguh-sungguh," kata Rohmadi.

Ia menambahkan bahwa kini usahanya bisa maju seperti sekarang ini butuh proses yang lumayan panjang. Ia merintis ternak kambing dari 12 ekor sejak delapan tahun yang lalu, tahun 2012. Setelah berjalan empat tahun beternak kambing tahun ke lima ia baru merambah ke usaha Akikah. Bahkan sekarang ia juga sudah mendirikan resto sate dan berbagai olahan daging kambing.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement