Rabu 16 Sep 2020 20:50 WIB

BUMN Siap Manfaatkan PMN Jalankan Sejumlah Program

BPUI dapat PMN Rp 20 triliun yang sebagian akan digunakan untuk PT Asuransi Jiwasraya

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Gita Amanda
Petugas melintas di depan logo PT Asuransi Jiwasraya.
Foto: Republika/Wihdan
Petugas melintas di depan logo PT Asuransi Jiwasraya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI)(persero) holding perasuransian dan penjaminan (Indonesia Financial Group) siap menjalankan tugas dari pemerintah dalam pemanfaatan penyertaan modal negara (PMN). BPUI diusulkan mendapat PMN sebesar Rp 20 triliun yang sebagian dana PMN digunakan untuk PT Asuransi Jiwasraya (Persero)  

Kepala Komunikasi BPUI I Gede Suhendra mengatakan BPUI saat ini masih terus mengkaji secara serius dan mendalam terkait pembentukan perusahaan asuransi jiwa baru tersebut dari segala aspek, khususnya tata kelola dan model bisnisnya.

"Kami terus berkomunikasi dan koordinasi intensif dengan Kementerian BUMN terkait hal ini," ujar Suhendra saat dihubungi Republika di Jakarta, Selasa (15/9).

Kata Suhendra, pendirian dan pengembangan perusahaan asuransi jiwa baru nanti merupakan bagian dari pengembangan bisnis dan penguatan ekosistem di holding sehingga dapat memberikan layanan dan produk asuransi jiwa yang terbaik bagi masyarakat dengan proses bisnis berdasarkan tata kelola yang baik dan kuat.

 

"Sejalan dengan semangat pemerintah untuk membentuk ekosistem perasuransian dan penjaminan yang kuat dan terpercaya," lanjut Suhendra.

Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN Agung Murdifi mengatakan PLN berencana menggunakan PMN sebesar Rp 5 triliun untuk melistriki masyarakat melalui pembangunan jaringan transmisi dan distribusi, serta pelaksanaan program listrik desa.

"Dengan pembangunan ini diharapkan dapat meningkatkan ketersediaan daya mampu listrik sehingga dapat meningkatkan aktivitas produksi, perdagangan, dan kegiatan masyarakat lainnya," ucap Agung saat dihubungi Republika di Jakarta, Rabu (16/9).

Agung menilai pembangunan ini menciptakan multiplier effect melalui peningkatkan penyerapan tenaga kerja, peningkatan pembayaran pajak, peningkatan ekonomi sektor riil sehingga dapat menjadi daya dorong pertumbuhan perekonomian daerah atau nasional.

Sebagai BUMN dan Perusahaan Pelayanan Publik/Public Service Obligation (PSO) penyedia listrik, ucap Agung, fungsi PLN tidak hanya mencari profit, namun yang utama memenuhi kebutuhan listrik bagi masyarakat. "Karena bagaimana pun, ketersediaan tenaga listrik adalah salah satu prasyarat mutlak demi keberlangsungan pembangunan kehidupan masyarakat," kata Agung.

Oleh karena itu, kata Agung, PMN yang diberikan oleh pemerintah, selalu digunakan PLN untuk mendukung pemenuhan listrik kepada masyarakat tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement