Kamis 17 Sep 2020 04:03 WIB

Menteri ESDM: Gasifikasi Batubara Bisa Tekan Impor LPG

Proyek DME dapat menekan impor LPG hingga 20 persen.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan saat ini pemerintah fokus menyelesaikan proyek gasifikasi batu bara. Hal ini bisa menjadi solusi dari ketergantungan negara dari impor elpiji.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan saat ini pemerintah fokus menyelesaikan proyek gasifikasi batu bara. Hal ini bisa menjadi solusi dari ketergantungan negara dari impor elpiji.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan saat ini pemerintah fokus menyelesaikan proyek gasifikasi batu bara. Hal ini bisa menjadi solusi dari ketergantungan negara dari impor elpiji.

Arifin menilai dengan bisa menekan angka impor elpiji, maka ketahanan energi bangsa bisa lebih baik. Ia juga menjelaskan setidaknya dengan proyek Dymethil Eter (DME) ini bisa menekan impor elpiji sampai 20 persen.

Baca Juga

"Diharapkan ke depan, ini (gasifikasi batu bara) masif dilakukan sehingga mengurangi ketergantungan kita terhadap impor LPG. Ini merupakan cerminan ketahanan energi nasional yang berlandaskan pada bahan baku lokal," ujar Arifin, Rabu (16/9).

Pemilihan DME untuk substitusi sumber energi bagi Pemerintah mempertimbangkan pada dampak lingkungan. DME dinilai mudah terurai di udara sehingga tidak merusak ozon dan meminimalisasi gas rumah kaca hingga 20 persen.

Di samping itu, kualitas nyala api yang dihasilkan DME lebih biru dan stabil, tidak menghasilkan partikulat matter (pm) dan NOx, serta tidak mengandung sulfur. DME merupakan senyawa eter paling sederhana mengandung oksigen dengan rumus kimia CH3OCH3 yang berwujud gas sehingga proses pembakarannya berlangsung lebih cepat dibandingkan LPG.

Kementerian ESDM melalui Balitbang ESDM juga telah menyelesaikan uji terap pemakaian DME 100 persen telah dilakukan di wilayah Kota Palembang dan Muara Enim pada bulan Desember 2019 - Januari 2020 kepada 155 kepala keluarga dan secara umum dapat diterima oleh masyarakat. Selain itu, uji terap DME 20 persen, 50 persen, dan 100 persen dilakukan di Jakarta (Kecamatan Marunda) kepada 100 kepala keluarga pada tahun 2017.

Hasil uji terap menunjukkan mudah dalam menyalakan kompor, stabilitas nyala api normal, mudah dalam pengendalian nyala api, warna nyala api biru dan waktu memasak lebih lama dibandingkan LPG. Secara teknis, pemanfaatan DME 100 persen layak untuk mensubstitusi LPG untuk rumah tangga dengan menggunakan kompor khusus DME. Waktu memasak lebih lama 1,1 sampai 1,2 kali dibandingkan dengan menggunakan LPG.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement