Rabu 16 Sep 2020 19:52 WIB

BB Naik Berlebihan Saat Hamil Tingkatkan Risiko Alergi Anak

Wanita yang bertambah berat lebih dari 55 pon, risiko asma anak meningkat 22 persen.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Qommarria Rostanti
Ilustrasi Ibu hamil.
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi Ibu hamil.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kenaikan berat badan yang berlebihan selama kehamilan dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko asma dan alergi anak. Seperti dilansir di laman New York Times, Rabu (16/9), peneliti China mempelajari 15.145 pasangan ibu-anak di Shanghai.

Peneliti melacak kenaikan berat badan kehamilan dan kesehatan masa kanak-kanak selama rata-rata hampir delapan tahun. Studi ini dipublikasikan di JAMA Jaringan Terbuka.

Mereka menemukan dibandingkan dengan ibu yang menambah jumlah berat badan yang disarankan selama kehamilan (sekitar 22 hingga 33 pon untuk wanita dengan berat badan normal), anak-anak dari mereka yang ibunya bertambah 33 hingga 55 pon memiliki peningkatan risiko 13 persen terkena asma, rinitis alergi, alergi makanan, atau alergi obat. Sekitar 9 persen mengalami peningkatan risiko eksim.

Ketika seorang wanita bertambah berat lebih dari 55 pon, risiko asma masa kanak-kanak meningkat 22 persen, rinitis alergi sebesar 14 persen, eksim sebesar 15 persen, dan alergi makanan atau obat sebesar 21 persen dibandingkan dengan kenaikan berat badan kehamilan normal. Risiko ini bahkan lebih tinggi pada wanita yang kelebihan berat badan sebelum hamil.

 

Studi ini disesuaikan dengan pendapatan ibu, merokok, asupan alkohol, dan riwayat alergi keluarga, di antara faktor-faktor lainnya. Penulis utama, Yiting Chen, dari Universitas Shanghai Jiao Tong, mengatakan sekitar 25 persen populasi global memiliki alergi dan apa pun yang meminimalkannya itu penting.

"Sekalipun anak-anak alergi secara genetik, langkah-langkah intervensi dini yang efektif masih dapat mengurangi terjadinya penyakit alergi, sehingga anak tumbuh dengan sehat," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement