Rabu 16 Sep 2020 14:25 WIB

Pemkab Batalkan Sleman Temple Run 2020

Sleman Temple Run sudah dua kali ditunda sebelum akhirnya dibatalkan.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Friska Yolandha
Peserta berlari melintasi kawasan Situs Candi Sojiwan saat mengikuti Sleman Temple Run 2019 di Desa Kebondalem Kidul, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Ahad (14/7/2019). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman akhirnya membatalkan agenda Sleman Temple Run 2020.
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Peserta berlari melintasi kawasan Situs Candi Sojiwan saat mengikuti Sleman Temple Run 2019 di Desa Kebondalem Kidul, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah, Ahad (14/7/2019). Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman akhirnya membatalkan agenda Sleman Temple Run 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman akhirnya membatalkan agenda Sleman Temple Run 2020. Pembatalan itu dilakukan mengingat pandemi Covid-19 yang belum mereda baik di Indonesia maupun secara khusus di Kabupaten Sleman yang kasusnya terus naik.

Sekda Sleman, Harda Kiswaya mengatakan, pembatalan memang telah disarankan kepolisian. Terlebih, di Kabupaten Sleman belakangan muncul klaster-klaster baru Covid-19 yang tentu sangat berhubungan dengan agenda Sleman Temple Run.

Baca Juga

Ia menerangkan, Sleman Temple Run sendiri tahun ini sudah ditunda sebanyak dua kali karena seharusnya digelar pada Juli lalu. Namun, lantaran secara teknis tidak lagi dimungkinkan ditunda, agenda itu diputuskan dibatalkan.

"Dengan berat hati, keputusan ditiadakan tahun ini harus diwujudkan, mohon dipahami. Saat ini, tidak mungkin ditunda lagi, jadi kemungkinannya hanya ditiadakan," kata Harda di Pendopo Parasamya Setda Sleman, Rabu (16/9).

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Sudarningsih menuturkan, Covid-19 memang menjadi alasan utama pembatalan. Pandemi yang belum mereda membuat agenda tahunan kompetisi lari itu untuk tahun ini terpaksa ditiadakan.

Ning menekankan, Sleman Temple Run tidak seperti agenda wisata lain yang bisa dilaksanakan secara virtual. Pelaksanaan secara virtual bertolak belakang konsep agenda karena rute-rute yang dipilih menyusuri candi-candi.

Menurut Ning, Dispar Sleman dan penyelenggara sebenarnya sudah maksimal melakukan persiapan. Namun, resiko penularannya terlalu besar mengingat peserta-peserta datang dari berbagai daerah dan berbagai zona Covid-19.

"Karena Covid-19 belum mereda, kita tidak berani mengambil resiko yang terlalu besar," ujar Ning.

Untuk penundaan, paling mungkin Sleman Temple Run dapat dilaksanakan pada Desember mendatang. Sayangnya, bulan itu sudah memasuki musim hujan, yang mana tidak dimungkinkan untuk menggelar lomba-lomba lari bertemakan alam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement