Rabu 16 Sep 2020 13:32 WIB

Pemkot Semarang Dukung Pengembangan Robot Medis Undip

Undip mengembangkan berbagai teknologi untuk menangani covid-19.

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Dwi Murdaningsih
Sebuah robot peraga berpose seusai mengikuti wisuda secara daring di Universitas Diponegoro (UNDIP), Semarang, Jawa Tengah, Senin (27/7/2020). WIsuda ke-159 UNDIP yang diikuti 2.561 lulusan itu menggunakan teknologi robot peraga yang menggantikan kehadiran fisik para wisudawan maupun wisudawati karena sejumlah kebijakan protokol kesehatan dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19.
Foto: Antara/Aji Styawan
Sebuah robot peraga berpose seusai mengikuti wisuda secara daring di Universitas Diponegoro (UNDIP), Semarang, Jawa Tengah, Senin (27/7/2020). WIsuda ke-159 UNDIP yang diikuti 2.561 lulusan itu menggunakan teknologi robot peraga yang menggantikan kehadiran fisik para wisudawan maupun wisudawati karena sejumlah kebijakan protokol kesehatan dalam upaya mencegah penyebaran COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Universitas Diponegoro (Undip) bersama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang bakal meneken kesepakatan  penelitian dan pengembangan teknologi dalam mendukung penanganan pandemi Covid- 19 di Kota Semarang. Komitmen bersama antara Undip dengan Pemkot Semarang itu merupakan tindaklanjut dari demo berbagai hasil riset dan inovasi teknologi yang telah dilakukan Undip.

"Pemkot Semarang bakal mensuport riset dan pengembangan teknologi Undip, bagi penanganan Covid-19 di Kota Semarang," ungkap Plt Wakil Rektor bidang Komunikasi dan Bisnis Undip, Dwi Cahyo Utomo melalui keterangan pers kepada Republika, Selasa (15/9) malam.

Baca Juga

Cahyo menjelaskan, sejumlah riset dan inovasi yang dilakukan Undip telah menghasilkan beberapa karya yang bisa diaplikasikan dalam mendukung penanganan pandemi Covid-19. Antara lain Robot asisten medis untuk mengurangi kontak antara tenaga medis dengan pasien Covid-19.

Demikian halnya dengan alat penjernih udara 'Zeta Green' yang memiliki kemampuan untuk  membunuh virus, bakteri dan jamur. Penjernih udara ini mampu menghambat penyebaran penyakit serta membantu penyembuhan penyakit yang diakibatkan oleh virus, bakteri maupun jamur.

Khusus untuk robot asisten medis, jelasnya, sebelumnya telah didemonstrasikan di ruang sidang Rektor Gedung Widya Puraya lantai 2, pada Selasa(4/8). Termasuk pada saat dimanfaatkan sebagai robot wisuda daring mewakili wisudawan Undip, beberapa waktu lalu.

Robot hasil inovasi Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi CBIOM3S Undip tersebut diminati untuk dikembangkan sebagai robot pengganti tenaga medis di rumah sakit penanganan Covid-19 milik Pemkot Semarang.

Sedangkan Zeta Green merupakan produk dari Teaching Industry Universitas Diponegoro dan Dipo Technology dalam mengembangkan filter pembersih udara, dalam upaya untuk membantu mencegah penyebaran virus.

Setelah menyaksikan secara langsung fitur- fitur yang terdapat pada robot medis dan robot wisuda, serta kelebihan yang dimiliki alat penjernih udara Zeta Green, Walikota Semarang tertarik untuk menindaklanjuti pengembangan hasil inovasi Undip tersebut.

Bentuk kerjasama antara antara Undip dengan Pemkot Semarang ini diwujudkan dalam bentuk dukungan terhadap penelitian lanjutan hasil inovasi dalam rangka penyempurnaan dan peningkatan kemampuan yang akan disesuaikan bagi upaya membantu meminimalkan risiko penyebaran Covid-19.

Undip akan menerima dana hibah penelitian dari Pemerintah Kota Semarang.. "Tujuan penelitian lanjutan ini untuk lebih menyempurnakan fungsi robot-robot tersebut sesuai dengan kebutuhan," kata Cahyo.

Sebelumnya, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyampaikan, Pemkot Semarang membutuhkan robot pelayan kesehatan yang bisa membantu mengurangi kontak fisik serta tatap muka dalam upaya menekan seminimal mungkin risiko penularan Covid-19.

"Saya kira ini salah satu bagian dari upaya pencegahan Covid-19,” ungkapnya.

Demikian pula dengan robot medis yang diujicobakan di salah satu rumah sakit penanganan Covid-19 kota Semarang, dimana fungsi tenaga medis digantikan oleh robot medis ini. Seperti fungsi untuk mengantarkan makanan, obat-obatan dan kebutuhan pasien lainnya.

"Harapannya hasil kerjasama penelitian antara Undip dengan Pemkot Semarang ini nantinya juga bisa dikembangkan guna menunjang layanan publik, seperti di kantor wali kota, Perpustakaan Daerah atau bahkan di kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemkot Semarang," ucap Hendrar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement