Rabu 16 Sep 2020 12:17 WIB

Alat Deteksi Tsunami Dipasang di Pesisir Pantai Barat Sumut

Alat deteksi tsunami akan dipasang secara bertahap.

BMKG Geofisika Deli Serdang, Sumatera Utara, memasang Early Earthquake Warning System (EEWS) atau sistem peringatan dini gempa bumi dan tsunami di pesisir pantai barat Sumatera Utara (Foto: ilustrasi alat deteksi tsunami)
Foto: Blogspot.com
BMKG Geofisika Deli Serdang, Sumatera Utara, memasang Early Earthquake Warning System (EEWS) atau sistem peringatan dini gempa bumi dan tsunami di pesisir pantai barat Sumatera Utara (Foto: ilustrasi alat deteksi tsunami)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- BMKG Geofisika Deli Serdang, Sumatera Utara, memasang Early Earthquake Warning System (EEWS) atau sistem peringatan dini gempa bumi dan tsunami di pesisir pantai barat Sumatera Utara. Pemasangan alat deteksi tsunami ini akan dipasang bertahap.

"EEWS merupakan sistem monitoring yang mendeteksi gempabumi di hulu, dan system automatic processing yang mengolah data secara cepat dan penyebaran informasi peringatan dini di hilir," kata Kepala Stasiun Geofisika Deli Serdang, Teguh Rahayu di Medan, Rabu (16/9).

Baca Juga

Pemasangan EEWS tersebut secara bertahap telah dilakukan sepanjang kawasan pantai barat Sumatera Utara. Pemasangan imulai dari kantor BPBD Panyabungan, Kantor Camat Batahan, Kantor Camat Batang Toru, Kantor BPBD Sibolga, Stasiun Meteorologi Pinang Sori (Receiver), Kantor Camat Kolang kantor Camat Barus.

"Lokasi pemasangan ini didasarkan pada pemetaan zona daerah kegempaan di Sumatera Utara," kata Teguh Rahayu.

Pesisir Pantai Barat Sumatera Utara secara wajah tektonik merupakan daerah yang sangat berpotensi terhadap gempabumi dan Tsunami. Daerah ini menjadi kawasan yang penting dalam membangun sistem peringatan dini gempabumi dan tsunami.

Ia menjelaskan penguatan system peringatan dini gempabumi dan tsunami terus ditingkatkan BMKG. Sistem Indonesia Early Earthquake Warning System (InaEEWS) BMKG ini, akan memberikan informasi lebih dini sebelum gempabumi kuat melanda suatu kawasan.

Sistem itu tidak saja bermanfaat bagi masyarakat pesisir pantai Barat untuk bertindak lebih cepat menyelamatkan diri, tetapi juga dapat mengamankan objek vital berbasis respons instrumen.

"Sistem transportasi cepat dapat di nonaktifkan (shut down) beberapa detik lebih awal sebelum gempa bumi menimbulkan kerusakan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement