Rabu 16 Sep 2020 09:01 WIB

Tencent akan Investasi di Singapura

Tencent berencana mengembangkan pusat regional untuk Asia Tenggara di Singapura

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Perusahaan teknologi asal Cina, Tencent.
Perusahaan teknologi asal Cina, Tencent.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Perusahaan gim Tencent Holdings Ltd 0700.HK menyatakan akan mengembangkan pusat regional untuk Asia Tenggara di Singapura. Hal ini ditandai dengan rencana membuka kantor baru dan menjadi perusahaan teknologi China terbaru untuk berinvestasi di negara kota tersebut.

Seperti dilansir dari laman Reuters, Rabu (16/9) aksi ekspansi yang direncanakan ByteDance, pemilik TikTok dan investasi oleh Alibaba Group Holding Ltd BABA.N ketika perusahaan ingin memperdalam eksposur mereka ke Asia Tenggara yang tumbuh cepat - rumah bagi sekitar 650 juta orang.

Baca Juga

Singapura juga memperoleh daya tarik baru sebagai basis untuk operasi perusahaan China, diuntungkan dari ketegangan politik yang telah mengguncang hub saingan Hong Kong dan meningkatnya ketidakpercayaan terhadap China di Amerika Serikat dan bagian lain dunia.

Tencent akan mengembangkan pusat komprehensif skala penuh di Singapura yang akan menampung bisnis penerbitan game internasionalnya.  Namun Tencent tidak mengungkapkan rincian nilai investasi lebih lanjut tentang kantor tersebut.

Rencana tersebut menyoroti ambisi internasional Tencent meskipun ada kemunduran di India, beberapa aplikasinya telah dilarang dan di Amerika Serikat yang telah menandai larangan yang akan segera terjadi pada transaksi AS terkait dengan aplikasi perpesanan WeChat-nya.

“Kami memandang keputusan Tencent sebagai langkah yang diperlukan untuk memperluas penawaran layanan perusahaannya (bisnis komputasi awan Tencent) ke pasar baru ini,” kata Analis China Renaissance Alex Liu.

Dia juga mencatat, Tencent memiliki beberapa investasi minoritas di Asia Tenggara seperti sahamnya di game online Singapura dan perusahaan e-commerce Sea Ltd SE.N, dan telah melakukan upaya lebih dalam ke pasar game di kawasan itu.

Menawarkan hibah dan insentif yang menggiurkan, Singapura telah meningkatkan upayanya untuk memikat perusahaan teknologi dan investor dalam beberapa tahun terakhir. Etnis Tionghoa juga merupakan mayoritas dari populasi Singapura dan bahasa Mandarin digunakan secara luas, menjadikannya salah satu lokasi paling populer bagi perusahaan Tiongkok yang ingin berekspansi ke luar negeri.

ByteDance, yang aplikasi video pendeknya TikTok juga telah dianggap sebagai risiko keamanan nasional oleh pemerintahan Trump, berencana menginvestasikan miliaran dolar dan merekrut ratusan karyawan di Singapura setelah memilih untuk mendirikan kantor pusat regional Asia Tenggara.

Alibaba, yang memiliki perusahaan e-commerce yang berbasis di Singapura, Lazada, tahun ini membeli 50 persen saham di menara perkantoran Singapura. Saat ini sedang dalam pembicaraan untuk menginvestasikan tiga miliar dolar AS di Grab Holdings Inc, perusahaan pemesanan kendaraan terbesar di Asia Tenggara dan perusahaan teknologi paling berharga di Singapura.

Selain investasi China, America’s Zoom Video Communications baru-baru ini membuka pusat data baru di Singapura.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement