Rabu 16 Sep 2020 07:19 WIB

Tim UGM Borong 48 Medali di ARC ASEAN

ARC merupakan pertemuan tahunan mahasiswa Teknik Pertanian seluruh ASEAN

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Dwi Murdaningsih
Universitas Gadjah Mada
Foto: en.wikipedia.org
Universitas Gadjah Mada

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Tim Mahasiswa Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian UGM kembali mengukir prestasi. Mereka sukses meraih 48 medali dari Agricultural Engineering Annual Regional Competition 2020.

ARC merupakan pertemuan tahunan mahasiswa Teknik Pertanian seluruh ASEAN yang berlangsung secara daring pada Agustus lalu. Dari sana, Tim UGM meraih 48 medali meliputi 15 medali emas, 27 medali perak dan enam medali perunggu.

Selain itu, terdapat enam penghargaan tim terbaik lain yang berhasil mereka kantongi. Best Video dari kategori Green Energy, Best Papaer dari kategori Green Energy, sampai Best Paper dari kategori Agricultural Engineering.

Ada pula People Choice Poster dari Agricultural Engineering, Best Video dari Food dan Best Poster dari Agricultural Engineering. Dosen Pembimbing Tim, Andri Prima Nugroho mengatakan, mereka mengirim sebanyak 24 tim mahasiswa.

"Tim tersebut diikutsertakan dalam semua kategori lomba, yakni 23 judul paper, 19 poster dan tujuh video. Dari 24 tim yang diterjunkan berhasil meraih total 48 medali dari katgori poster, paper dan video," kata Andri, Selasa (15/9).

Andri menyebut, 13 paper terbaik diberi kesempatan mempresentasikan papernya di International Conference on Green Agroindustry and Bio-economy (ICGAB) 2020. Dari 13 paper terbaik tersebut, tujuh di antaranya berasal dari UGM.

Tim Dendrite UGM yang beranggotakan Saiffudin Afif dan Nadia Muna Salma terpilih sebagai Best Presenter. Mereka ajukan judul paper Design of Plant Growth Prediction Model in Plnt Factory with Artificial Neural Network.

Ketua Departemen Teknik Pertanian Lilik Sutiarso, mengapresiasi para mahasiswa yang telah berhasil membawa pulang prestasi dari ajang ARC 2020. Ucapan terima kasih turut disampaikan kepada para dosen pendamping.

"Sebagian besar yang dikompetisikan merupakan hasil riset terkini di bidang sistem pertanian. Nantinya riset itu diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada pengembangan IPTEKS dan sektor pertanian di Tanah Air," ujar Lilik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement