Rabu 16 Sep 2020 06:50 WIB

KKP Tingkatkan Ekonomi Nelayan lewat Program Pemberdayaan

Nelayan kecil menjadi komunitas yang paling terdampak akibat pandemi covid-19

Rep: m nursyamsi/ Red: Hiru Muhammad
Nelayan bertransaksi dengan pedagang, di TPI Pasie Nan Tigo, Padang, Sumatera Barat, Selasa (15/9/2020). Nelayan mengaku sepekan terakhir, harga ikan turun dari Rp500 ribu per keranjang (25 kilogram) menjadi Rp300 ribu per keranjang karena hasil tangkapan mereka melimpah, namun daya beli masyarakat turun, diperparah dengan kesulitan menjual hasil tangkapan mereka keluar daerah di masa pandemi COVID-19.
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Nelayan bertransaksi dengan pedagang, di TPI Pasie Nan Tigo, Padang, Sumatera Barat, Selasa (15/9/2020). Nelayan mengaku sepekan terakhir, harga ikan turun dari Rp500 ribu per keranjang (25 kilogram) menjadi Rp300 ribu per keranjang karena hasil tangkapan mereka melimpah, namun daya beli masyarakat turun, diperparah dengan kesulitan menjual hasil tangkapan mereka keluar daerah di masa pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Direktorat Perizinan dan Kenelayanan, Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali mengadakan program pemberdayaan nelayan melalui kegiatan pengembangan dan diversifikasi usaha nelayan di Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Salah satu tujuannya untuk meningkatkan penghasilan nelayan. 

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Muhammad Zaini mengatakan tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan motivasi, inovasi, keterampilan, kompetensi dan manajemen usaha penangkapan ikan. Selain itu juga untuk membuka wawasan nelayan tentang alternatif penjualan hasil tangkapan atau produk perikanan bernilai tambah. 

Zaini menyampaikan nelayan kecil menjadi komunitas yang paling terdampak akibat pandemi covid-19 mengingat harga ikan yang turun drastis, meski hasil tangkapan stabil. 

"Kondisi ini tidak sebanding dengan tenaga yang dikeluarkan dan biaya operasional yang tinggi sehingga dengan adanya acara ini dapat membantu para nelayan untuk meningkatkan kesejahteraan," ujar Zaini dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (15/9).

Zaini melanjutkan kegiatan ini tidak lepas dari kerja sama berbagai pihak agar dapat terus berkelanjutan. Tak hanya itu, namun juga mampu menjaga atau bahkan meningkatkan kapasitas usaha nelayan pada masa pandemi Covid-19. 

Dalam kegiatan ini, KKP bekerja sama dengan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Barat, Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Cirebon,  Pelabuhan Perikanan Nusantara Kejawanan, BLU - LPMUKP, Puslatluh KKP, BPJS Ketenagakerjaan, PT. Pegadaian, PT. XL. AXIATA, PT. PNM, Institut Pertanian Bogor, FPIK Unpad, Dinas Perindustrian dan Perdaganagan, serta SMKN 1 Mundu.

Kata Zaini, dalam acara ini para nelayan dan para wanita nelayan diberikan sosialisasi, bimtek dan gerai fasilitasi, yang diantaranya memperkenalkan inovasi teknologi tepat guna untuk meningkatkan produktivitas hasil tangkapan nelayan melalui apartemen ikan, atraktor cumi, rumpon portable, pembuatan pancing senggol dan modifikasi alat tangkap jaring gillnet menjadi jaring rampus. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement