Selasa 15 Sep 2020 20:08 WIB

Ruang ICU di Semua RS Rujukan Covid-19 di Depok Penuh

Pemkot Depok sedang berusaha menjadikan hotel sebagai tempat isolasi pasien Covid-19.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andri Saubani
Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) di Kota Depok. RSUI menjadi salah satu dari 10 RS rujukan Covid-19 di Kota Depok. (ilustrasi)
Foto: Dok UI
Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) di Kota Depok. RSUI menjadi salah satu dari 10 RS rujukan Covid-19 di Kota Depok. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Wali Kota Depok Mohammad Idris mengumumkan, kapasitas 10 RS rujukan pasien Covid-19 sudah hampir penuh di atas 80 persen. Keadaan darurat bahkan terjadi di bagian intensive care unit (ICU).

"Keadaan lebih darurat ditemui pada ketersediaan ICU dan HCU sebagai ruang perawatan pasien Covid-19 bergejala berat. Semuanya sudah penuh," kata Idris, Senin (15/9).

Baca Juga

Idris mengutarakan, untuk mencari jalan keluar, pihaknya sedang berusaha untuk menjadikan hotel-hotel di Kota Depok sebagai tempat isolasi para pasien Covid-19 tak bergejala. "Tapi belum ada hotel yang bersedia untuk dijadikan tempat karantina pasien positif Covid-19 tak bergejala," tegas Idris.

Untuk itu, lanjut Idris, pihaknya meminta para pasien positif tanpa gejala Covid-19 melakukan isolasi mandiri di rumah. Idris juga sudah menambah RS rujukan Covid-19.

"Kami juga sudah menambah satu RS rujukan yakni RS Citra Medika Cilodong untuk merawat pasien positif Covid-19 bergejala dan tidak bergejala dengan kapasitas 70 persen," ujarnya.

Saat ini, ada 10 RS rujukan Covid-19 di Kota Depok yakni RSUD Depok, RS Bunda Margonda, RS Hermina Depok, RSUI, RS Bhayangkara, RS Mitra Keluarga Depok, RS Puri Cinere, RS Sentra Medika, RS Melia, dan RS Tugu Ibu. Beberapa RS yang dihubungi Republika mengonfirmasi penuhnya ruang isolasi.

"Untuk ruang isolasi mandiri pasien Covid-19 bergejala berat sudah penuh. Daftar antrean hingga 10 pasien Covid-19 setiap harinya," ujar Humas RS Bunda Margonda Depok, Mawar, saat dihubungi Republika, Selasa (15/9).

Situasi yang sama juga terjadi di RSUD Kota Depok yang memberlakukan sistem daftar tunggu bagi pasien Covid-19 yang belum memperoleh ruang isolasi.

"Ruang isolasi sudah penuh. Memang telah terjadi beberapa peningkatan atau ekskalasi yang mereka susah mencari rujukan

ICU dan HCU," terang Direktur RSUD Kota Depok, Devi Maryori.

Untuk di RSUI, kondisi ruang isolasi sudah di atas 80 persen terisi penuh. Hampir setiap hari ada 30 hingga 50 pasien Covid-19 yang harus mendapat perawatan di RSUI.

"Sudah di atas 80 persen tempat tidur khusus pasien Covid-19 terisi. Selain itu, ketersediaan ICU/HCU juga sudah 90 persen," terang Manajer Pelayanan Medik RSUI, Rakhmad Hidayat.

Berdasarkan data Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (TGTPPC) Kota Depok pada Selasa (15/9), terjadi penambahan cukup banyak dan mencatat angka tertinggi dalam sehari terkonfirmasi positif Covid-19 yakni sebanyak 124 orang.

"Terjadi penambahan cukup banyak kasus baru Covid-19 yang terkonfirmasi positif sebanyak 124 orang. Dengan demikian total keseluruhan yang terkonfirmasi positif yakni sebanyak 2.990 orang," ujar Juru Bicara (Jubir) TGTPPC Kota Depok, Dadang Wihana dalam siaran pers yang diterima Republika, Selasa (15/9).

Data GTPPC juga mengungkapkan juga terjadi penambahan cukup banyak pasien positif yang meninggal dunia yakni sebanyak enam orang. Sehingga, total keseluruhan yang meninggal dunia akibat Covid-19 di Kota Depok, 107 orang.

Dadang menamahkan, untuk jumlah total pasien positif Covid-19 yang sembuh di Kota Depok tercatat sebanyak 2.027 orang, atau meningkat 41 kasus dari hari sebelumnya.

"Untuk jumlah pasien konfirmasi aktif Covid-19 sebanyak 856 kasus, atau bertambah sebanyak 77 kasus. Kemudian, yang berstatus kontak erat aktif berjumlah sebanyak 624 orang, atau bertambah sebanyak 107 kasus. Sedangkan untuk kategori kasus suspek aktif berjumlah 181 orang, juga terjadi penambahan sebanyak 14 kasus," jelas Dadang.

photo
Jam Malam di Bogor dan Depok - (Republika)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement