Rabu 16 Sep 2020 05:15 WIB

Tekan Kematian, Jateng Optimalkan Laboratorium dan RS

Kondisi rumah sakit di Jawa Tengah dan tempat isolasi bagi pasien Covid-19 masih aman

Rep: bowo pribadi/ Red: Hiru Muhammad
Simulasi layanan pengambilan swab drive thru (tanpa turun) di laboratorium tes Polymerase Chain Reaction (PCR), di Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) Undip Semarang, Rabu (22/4).
Foto: dok. Istimewa
Simulasi layanan pengambilan swab drive thru (tanpa turun) di laboratorium tes Polymerase Chain Reaction (PCR), di Rumah Sakit Nasional Diponegoro (RSND) Undip Semarang, Rabu (22/4).

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG—Jawa Tengah terus mengoptimalkan fungsi laboratorium dalam memenuhi target tes Covid-19 dan rumah sakit. Kinerja ke-dua unit ini terus didorong guna mengurangi risiko kematian akibat pandemi Covid-19.

Ketua Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, menurunnya angka kematian dan meningkatnya angka kesembuhan, tidak dapat dilepaskan dari peran laboratorium sebagai penunjang dan rumah sakit dalam menangani pasien Covid-19.

“Makanya dua unit ini, kami minta bekerja keras. Pertama soal optimalisasi fungsi laboratorium dalam pemenuhan target tes, dan fungsi rumah sakit untuk mengurangi resiko kematian dengan caranya masing- masing,” ungkapnya, usai memimpin rapat koordinasi dengan Tujuh RSUD di Jawa Tengah bersama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah, Selasa (15/9).

Untuk laboratorium, kata Ganjar, semuanya harus terus dioptimalkan. Ada tiga laboratorium yang akan didorong agar lebih optimal lagi, yakni Badan Laboratorium Kesehatan Provinsi di Semarang, Lab RSUD Moewardi Solo dan Lab RSUD Margono Banyumas.

Ketiga laboratorium tersebut akan dioptimalkan suplai seluruh peralatannya maupun SDM-nya. agar optimal. “Bahkan dalam rapat hari ini juga telah diputuskan, akan dibuat tiga shift langsung di tiga laboratorium tersebut untuk mendorong percepatan tes di Jawa Tengah,” jelasnya.

Sedangkan terkait dengan rumah sakit, ada beberapa rumah sakit milik Pemprov Jawa Tengah yang memiliki banyak pengalaman dalam rangka meningkatkan angka kesembuhan pasien Covid-19.

Misalnya RSUD Moewardi Surakarta, ada beberapa hal teknis yang sudah dilakukan para dokter dan tim medisnya dan hasilnya cukup bagus. Sehingga mampu berkontribusi pada rate kesembuhan yang cukup bagus di Jawa Tengah.

Makanya gugus tugas meminta agar rumah sakit lainnya bisa mengadopsi apa yang sudah dilakukan di RSUD Moewardi, sambil tetap melakukan review terhadap SOP agar semua tenaga medis aman saat bekerja.

Ia juga menyebutkan, kondisi rumah sakit di Jawa Tengah dan tempat isolasi bagi pasien Covid-19 masih aman. Beberapa rumah sakit masih memiliki ICU dan ruang isolasi yang cukup memadai dan masih kosong.

“Semuanya masih aman, baik itu ICU dan tempat tidur di rumah sakit di Jawa Tengah –Alhamdulillah-- sampai saat ini masih cukup terkontrol, baik ketersediaan maupun kesiapannya,” tegas Ganjar.

Lebih lanjut ia juga menyinggung, case fatality rate atau angka kematian akibat Covid-19 di Jawa Tengah terus mengalami tren penurunan drastic dalam sepekan terakhir. Yakni dari 6 persen pada periode 30 Agustus- 6 September 2020 menjadi 2,55 persen pada periode 6 September- 13 September 2020.

Kendati menurun, ia tetap meminta semua pihak, khususnya rumah sakit untuk terus bekerja ekstra keras agar angka kematian di Jawa Tengah tersebut semakin menurun dan angka kesembuhan pasien terus meningkat.

“Masih dibutuhkan kerja keras lagi –selain untuk menurunkan angka kematian— kita juga terus berupaya untuk meningkatkan angka kesembuhan di Jawa Tengah, yang pada saat ini sudah mencapai 75,12 persen,” tambahnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi Marinvest, Luhut Binsar Pandjaitan mengapresiasi kinerja Jawa Tengah yang berhasil menurunkan angka kematian cukup signifikan dalam sepekan terakhir.

Menurutnya, langkah tersebut sudah tepat dan harus dimasifkan lagi agar Covid-19 cepat  terkendali di Jawa Tengah. “Jawa Tengah, saya lihat hanya Kota Semarang dan Kabupaten Kudus yang masih tinggi, kalau dua ini ditangani dengan baik Jawa Tengah akan bagus,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement