Rabu 16 Sep 2020 05:55 WIB

Menanti Kejutan Tim Kuda Hitam

Tim-tim kuda hitam siap kembali bermunculan di gelaran musim kompetisi 2020/2021.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Agung Sasongko
Gelandang Leeds United, Jack Harrison (tengah), melakukan selebrasi usai menjebol gawang Liverpool di laga pekan pertama Liga Primer Inggris di Stadion Anfield, Liverpool, Sabtu (12/9).
Foto: Shaun Botterill, Pool via AP
Gelandang Leeds United, Jack Harrison (tengah), melakukan selebrasi usai menjebol gawang Liverpool di laga pekan pertama Liga Primer Inggris di Stadion Anfield, Liverpool, Sabtu (12/9).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Musim kompetisi 2019/2020 telah resmi berakhir dan menyimpan cerita tersendiri, baik di kompetisi level Eropa ataupun di lima liga top Benua Biru. Selain penundaan kompetisi akibat pandemi Covid-19, musim 2019/2020 juga diwarnai munculnya tim-tim kuda hitam. Di pentas Liga Champions, RB Leipzig dan Olimpique Lyon sukses melangkah ke empat besar usai menyingkirkan sejumlah klub favorit juara.

Tidak ketinggalan di liga domestik. Tim-tim seperti Wolverhampton Wanderers, Leicester City, dan Sheffield United terbukti mampu menyulitkan laju The Big Six di pentas Liga Primer Inggris. Sedangkan di Liga Italia, Atalanta dan Lazio menjadi paket kejutan terbesar pada musim lalu. 

Baca Juga

Di La Liga, Sevilla mampu menembus empat besar setelah hanya mampu finis di peringkat keenam pada musim sebelumnya. Sementara di Bundesliga, ada RB Leipzig yang sempat menempati peringkat teratas Liga Jerman selama delapan pekan. Kini, sejumlah liga top Eropa telah membuka tirai musim kompetisi 2020/2021. Meski ada sejumlah laga yang masih mengalami penundaan, tapi Liga Primer Inggris, Ligue 1, dan La Liga telah menggelar pekan perdana musim kompetisi 2020/2021. 

Bahkan, Liga Prancis telah memasuki pekan kedua kompetisi. Dengan menilik performa musim lalu dan persiapan di periode pra-musim, bukan tidak mungkin, tim-tim kuda hitam siap kembali bermunculan di gelaran musim kompetisi 2020/2021. Kejutan pertama sebenarnya sudah terjadi di pentas Liga Primer Inggris, tepatnya saat Leeds United, yang berstatus tim promosi, melawat ke markas juara bertahan Liga Primer Inggris, Liverpool, akhir pekan lalu.

Meski gagal meraih kemenangan dan menyerah 3-4, tapi keberhasilan Leeds United mencetak tiga gol sekaligus ke gawang The Reds tentu menjadi sinyal tersendiri terkait kemampuan tim besutan Marcelo Bielsa tersebut. Dengan kecerdikan Bielsa dalam meramu taktik dan strategi permainan, ditambah motivasi tinggi para pemainnya, Leeds dapat menjadi batu ganjalan buat para tim-tim besar di Liga Primer Inggris.

The Whites rasanya bisa mengulangi cerita sukses Sheffield United pada musim lalu, yang berhasil finis di peringkat kesembilan meski berstatus sebagai tim promosi. Pujian terhadap performa Leeds pun datang langsung dari pelatih Liverpool, Jurgen Klopp. ''Leeds benar-benar membuat kami dalam masalah. Mereka bermain dengan begitu terorganisir dan penuh semangat. Dengan mempertahankan intensitas ini, Leeds bisa memiliki musim yang bagus,'' tutur Klopp seperti dilansir Metro, seusai laga.

Selain Leeds United, Everton juga menunjukan sinyal perbaikan dalam performanya. Finish di peringkat ke-12 musim lalu membuat manajemen klub mendatangkan sejumlah pemain anyar. James Rodriguez, Allan, dan Abdoulaye Doucoure menjadi rekrutan teranyar The Toffees. Kehadiran pemain ini pun langsung memberikan dampak positif terhadap performa The Toffees.

Tim besutan Carlo Ancelotti itu sukses membekuk Tottenham Hotspur, 1-0, Ahad (13/9) malam WIB.  The Toffees akhirnya diprediksi bisa kembali menembus enam besar Liga Primer Inggris musim ini atau setidaknya finish di posisi lebih baik dibanding musim lalu, saat terpuruk di peringkat ke-12.  

''Para pemain anyar itu, termasuk James, tidak perlu membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi. Kini, kami tinggal menjaga konsistensi. Permasalahan musim lalu adalah inkonsistensi permainan. Namun, dari laga kontra Spurs, menandakan kami bisa bersaing dengan tim-tim papan atas,'' tutur Ancelotti di laman resmi klub.

Dari arena La Liga, Sevilla menjadi kandidat terkuat yang bakal menjadi kuda hitam. Kehadiran Julen Lopetegui di kursi pelatih Sevilla pada musim lalu terbukti mampu mengangkan performa tim asal Andalusia tersebut. Selain finish di peringkat keempat La Liga, Los Nervionenses juga berhasil menjadi yang terbaik di kancah Liga Europa musim lalu. Pada musim lalu, Sevilla dinilai menjadi tim yang paling konsisten.

Dari segi penguatan skuat, Sevilla telah mendatangkan sejumlah penggawa senior, seperti Ivan Rakitic. Rakitic akan diplot menggantikan Ever Banega, yang hijrah ke klub asal Arab Saudi. Pun dengan mengubah status kepindahan Suso dari AC Milan menjadi kepindahan permanen. Selain itu, Sevilla juga melakukan investasi dengan mendatangkan pemain muda, Oscar Rodriguez, dari Real Madrid.

Selain Sevilla, sorotan juga diarahkan ke Villarreal. Tim berjuluk kapal selam kuning itu telah menunjuk mantan pelatih Sevilla, Unai Emery, sebagai pelatih pada musim ini. Pengalaman Emery, terutama di Liga Spanyol, tentu akan menjadi modal terbesar Villarreal dalam menapaki La Liga musim ini. Belum lagi dengan komposisi pemain. 

Villarreal telah resmi meminjam winger muda asal Jepang, Takefuso Kubo. Meski gagal membawa Real Mallorca bertahan di La Liga pada musim lalu, tapi performa Kubo mampu menarik perhatian sejumlah klub besar di La Liga. Tidak hanya itu, Villarreal juga telah resmi merekrut Daniel Parejo dari Valencia. Gelandang berusia 31 tahun itu dinilai pemain yang sarat pengalaman dan diharapkan bisa menggantikan peran Santi Cazorla. 

Alhasil, Villarreal digadang-gadang mampu menembus empat besar La Liga musim ini, capaian yang gagal mereka dapatkan pada musim lalu setelah hanya mampu terpaku di peringkat kelima. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement