Selasa 15 Sep 2020 17:23 WIB

Anggaran Subsidi Tol Laut tak Jadi Dipangkas

Anggaran tol laut tetap Rp 400 miliar untuk 26 rute.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
Pemerintah saat ini memutuskan tidak akan memangkas anggaran subsidi tol laut yang semula senilai Rp 400 miliar. Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Antoni Arif Priadi mengatakan anggaran tol laut sudah kembali sesuai rencana.
Foto: Antara/Fakhri Hermansyah
Pemerintah saat ini memutuskan tidak akan memangkas anggaran subsidi tol laut yang semula senilai Rp 400 miliar. Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Antoni Arif Priadi mengatakan anggaran tol laut sudah kembali sesuai rencana.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah saat ini memutuskan tidak akan memangkas anggaran subsidi tol laut yang semula senilai Rp 400 miliar. Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Antoni Arif Priadi mengatakan anggaran tol laut sudah kembali sesuai rencana.

“Ada pengurangan anggaran awalnya pandemi tapi sudah dikembalikan. Anggaran sekarang tetap, kurang lebih Rp 400 miliar untuk 26 rute,” kata Antoni dalam diskusi virtual, Selasa (15/9).

Antoni memastikan saat ini serapan anggaran tol laut sudah mencapai 40 persen dan akan ada evaluasi pada akhir 2020. Selama operasional tol laut saat ini sudah menguntungkan, dia mengatakan maka fokus yang dilanjutkan yakni mempromosikan perdagangan.

“Di wilayah terpencil, terluar, terdepan, dan perbatasan (3TP) tidak akan ada perdagangan kalau ada dari dulu tidak disebut 3TP,” tutur Antoni.

Hanya saja, Antoni mengakui, saat ini dengan sebanyak 26 kapal tol laut masih berbanding jauh dengan total jumlah armada kapal komersial nasional. Sementara itu, Kemenhub menargetkan tol laut pada akhir 2020 dapat menyinggahi 100 pelabuhan.

Meskipun begitu, Antoni mengatakan terdapat sejumlah daerah yang mengajukan penambahan kapasitas angkut tol laut. Beberapa diantaranya seperti Sangihe dan Talaud namun masih terkendala dengan kapasitas muatan balik.

“Saat ini kami mencoba terus sampai nanti memang daerah tertentu bisa dilayani kami alihkan komersial sehingga tol laut bisa kami alihkan ke titik lainnya,” jelas Antoni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement