Selasa 15 Sep 2020 17:07 WIB

Positif Covid-19, 14 Warga Palmerah Dibawa ke RS Wisma Atlet

Penjemputan warga Palmerah tak terkait kebijakan larangan isolasi mandiri

Rep: Akhmad Nursyeha/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Foto aerial suasana Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, di Jakarta, Kamis (10/9/2020). Penyalaan lampu-lampu di Wisma Atlet bukan berarti semua tower terisi pasien COVID-19 tapi menjadi simbol kesiapan Wisma Atlet menghadapi semakin tingginya kasus positif di Ibu Kota, sementara itu  Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan kembali memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) total mulai 14 September 2020.
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Foto aerial suasana Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran, di Jakarta, Kamis (10/9/2020). Penyalaan lampu-lampu di Wisma Atlet bukan berarti semua tower terisi pasien COVID-19 tapi menjadi simbol kesiapan Wisma Atlet menghadapi semakin tingginya kasus positif di Ibu Kota, sementara itu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan kembali memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) total mulai 14 September 2020.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Sebanyak 14 warga Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat dibawa ke Rumah Sakit (RS) Darurat Wisma Atlet untuk diisolasi karena kasus konfirmasi swab positif tanpa gejala. Ke-14 warga tersebut dijemput menggunakan bus sesuai dengan protokol Covid-19.

Sekretaris Camat Palmerah, Febiandri membenarkan adanya evakuasi warga di Palmerah. "Memang tadi ada pejemputan pasien konfirmasi Covid-19 di Palmerah. Hal itu inisiasi Puskesmas Palmerah," kata dia saat dikonfirmasi, Selasa (15/9).

Penjemputan dilakukan sesuai dengan protokol Covid-19 dengan menggunakan bus yang disediakan pihak Puskesmas. Namun, Febiandri membantah jumlah warga yang dijemput berjumlah banyak. 

Menurutnya, hanya ada 14 warga yang terdiri dari satu kecamatan yang dipindahkan ke RS Darurat Wisma Atlet. "Tidak banyak, hanya 14 warga dan itu dikalkulasikan satu kecamatan bukan kelurahan. Tapi memang kumpul di satu tempat," ujar Febiandri.

Febiandri mengaku tidak dapat menjelaskan tujuan dari evakuasi itu. Hal itu lantaran pihak Puskesmas yang memiliki kewenangan untuk memindahkan pasien Covid-19.

Dia juga menampik jika evakuasi dilakukan lantaran DKI Jakarta sudah tidak mengizinkan isolasi mandiri untuk pasien Covid-19. "Kalau itu saya belum dapat detailnya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement