Selasa 15 Sep 2020 17:58 WIB

PBSI Sambut Baik Penundaan Piala Thomas dan Uber 2020

Keputusan yang baik di saat pandemi seperti saat ini.

Rep: Fitrianto/ Red: Muhammad Akbar
Susy Susanti
Foto: Dok PBSI
Susy Susanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (Kabid Binpres PP.PBSI), Susy Susanti menyambut baik keputusan Badminton World Federation (BWF) yang akhirnya menunda pelaksanaan Piala Thomas dan Uber 2020.

Setelah mundurnya sejumlah negara peserta, termasuk Indonesia selaku unggulan pertama Piala Thomas. BWF kemudian berkoordinasi dengan tuan rumah penyelenggara Denmark. Hasilnya sebagaimana diumumkan di laman resmi BWF turnamen yang sedianya digelar 3-11 Oktober di Aarhus Denmark akhirnya ditunda ke tahun 2021.

Namun BWF belum memutuskan untuk tanggal dan bulan apa pelaksanaan Turnamen bulu tangkis Beregu Putra dan Putri paling bergengsi di dunia ini. Dengan dimundurkannya Piala Thomas dan Uber ke tahun 2021, maka dipastikan kejuaraan bulu tangkis di tahun depan akan sangat padat.

Ketika dihubungi Republika.co.id, Selasa (15/9) Susy Susanti menyatakan penundaan ini adalah keputusan yang bijaksana dari BWF. "Keputusan yang baik di saat pandemi seperti saat ini. Karena kesehatan dan keselamatan pemain adalah yang utama," jelasnya.

"Keputusan ini dipicu karena mundurnya sejumlah negara, serta keragu-raguan peserta lainnya yang belum mundur. Karena kalau dipaksakan, seandainya ada yang terkena Covid-19 yang jelek kan nama bulu tangkis juga. Jadi ini keputusan yang sangat baik," lanjut Susy.

Mengenai turnamen yang super padat di tahun 2021. Menurut Susy semua negara pasti akan mengalaminya. "Semua negara sama, kita harus ada skala prioritas. Turnamen mana saja yang akan diikuti dan pengaturan pemainnya yang dikirimkan. Jadi memang harus ada prioritas."

Dengan ditundanya Piala Thomas dan Uber, serta Indonesia membatalkan ikut seri Eropa, serta mundur dari tuan rumah seri Asia. Kini pebulu tangkis Indonesia hanya menyisakan turnamen seri Asia pada bulan November mendapat.

"Kini kita tinggal menunggu BWF seri Asia di bulan November, seperti apa nanti perkembangan Covid-19. Kalau itu dibatalkan juga, berarti tidak ada lagi turnamen internasional yang kita ikuti," kata Susy.

"Untuk menjaga iklim kompetisi kita akan kembali menggelar turnamen internal, apa itu Simulasi Sudirman, Kejurnas atau Seleknas. Kita akan pikirkan nanti apa yang tepat " katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement