Selasa 15 Sep 2020 16:40 WIB

Bantul akan Gelar Pentas Budaya di Hari Pariwisata Sedunia

Bantul akan gelar serangkaian pentas budaya pada 27 September mendatang.

Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menggelar serangkaian ajang wisata dan pentas kesenian budaya (Foto: ilustrasi pentas budaya)
Foto: Republika/ Wihdan
Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menggelar serangkaian ajang wisata dan pentas kesenian budaya (Foto: ilustrasi pentas budaya)

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan menggelar serangkaian ajang wisata dan pentas kesenian budaya. Acara diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Pariwisata Sedunia yang jatuh pada 27 September 2020.

Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Bantul, Gupiyanto, di Bantul, Selasa (15/9), mengatakan, Kabupaten Bantul memiliki berbagai potensi destinasi wisata, baik berupa alam, budaya kesenian, kerajinan, maupun aktivitas masyarakat. Potensi ini perlu dipromosikan dan diinformasikan ke dalam maupun ke luar negeri.

Baca Juga

"Kami promosikan melalui kemasan yang lebih apik di saat pandemi COVID-19 melalui sebuah acara dalam rangka memeriahkan Hari Pariwisata Sedunia Tahun 2020," katanya.

Serangkaian ajang wisata itu, kata dia, dimulai dengan pra-event seperti temu pelaku wisata pada 15 September. Kemudian pentas kesenian di Bandara Internasional Yogyakarta seperti Pentas Wayang Beber, Pentas Tarian Dimas Diajeng, Komunitas Janur 19 sampai 26 September.

Selanjutnya Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata dan Pokdarwis. Kemudian pada puncak event pada 27 September ada seminar on the road, seremoni peringatan Hari Pariwisata, Pentas Budaya di sejumlah destinasi wisata Bantul yaitu Pantai Cemoro Sewu, Goa Cemara dan Goa Selarong pada 28 September sampai 1 Oktober.

"Sedangkan tujuannya menambah wawasan dan pengetahuan tentang kepariwisataan, pengembangan model-model paket dan promosi wisata di Bantul, membuat paket wisata maupun strategi pemasaran yang sesuai kondisi terkini, dan meningkatkan kunjungan wisata dan lama tinggal," katanya.

Menurut dia, World Tourism Organization (WTO) telah menetapkan Hari Pariwisata Sedunia pada 27 September 1980. Meski diselenggarakan di tengah pandem, pihaknya ingin memulihkan perekonomian melalui sektor pariwisata.

"Di era pandemi ini, kami ingin memberikan semangat juang kepada para pelaku pariwisata agar tetap eksis dalam memulihkan perekonomian melalui sektor pariwisata dan mengedukasi kepada masyarakat terkait cleanliness, health, safety and environment (CHSE) bidang pariwisata," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement