Selasa 15 Sep 2020 15:17 WIB

Bergejala Ringan, Pasien Covid-19 Harus Tetap Berolahraga

Olahraga ringan bisa membuat pasien Covid-19 gejala ringan lebih fit.

Tenaga medis, relawan, dan pasien Covid-19 bergejala ringan mengikuti kegiatan senam pagi (Ilustrasi). Gerak fisik sedikit banyak dapat membantu pasien Covid-19 lebih fit dan tak bosan saat dirawat di rumah sakit.
Foto: Antara/Fauzan
Tenaga medis, relawan, dan pasien Covid-19 bergejala ringan mengikuti kegiatan senam pagi (Ilustrasi). Gerak fisik sedikit banyak dapat membantu pasien Covid-19 lebih fit dan tak bosan saat dirawat di rumah sakit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Instalasi Rawat Inap RSUD Pasar Minggu, dr Desty Wijayanti, mengatakan bahwa pasien yang masuk kategori Covid-19 ringan dan bisa bergerak tetap harus berolahraga untuk meningkatkan imunitas tubuh. Mereka bisa melakukan olahraga ringan dan berjemur di dalam kamar.

“Pastinya untuk kesembuhan pasien, kami tidak menyarankan mereka untuk hanya berbaring saja di tempat tidur," kata Desty dalam keterangan tertulisnya, Selasa.

Baca Juga

Gerak fisik, menurut Desty, sedikit banyak membantu pasien Covid-19 agar lebih fit dan tidak bosan saat dirawat di rumah sakit. Pasien bisa mencoba berdiri dan meregangkan tubuh, ketimbang terlalu banyak duduk misalnya menonton televisi, menggunakan media sosial, atau bermain gim.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekedar bergerak dan melakukan peregangan bisa membuat kesehatan seseorang meningkat. Berjalan-jalan di sekitar kamar selama lima hingga 10 menit, lalu secara bertahap tingkatkan hingga 30 menit juga bisa menjadi pilihan.

 

Jika tak ada ide tentang gerakan yang perlu dilakukan, cobalah mengikuti kelas olahraga atau melihat tayangan olahraga secara online. Desty mengungkapkan, petugas kesehatan di tempatnya bekerja tidak segan memberikan referensi video olahraga ringan melalui Youtube, sebagai salah satu bentuk perhatian personal kepada para pasien Covid-19.

Sementara itu, menurut pakar nutrisi Puteri Aisyaffa, pemberian rekomendasi video olahraga ringan sebenarnya bisa mempengaruhi kebahagiaan para pasien dan berdampak pada stimulasi sistem imun yang lebih baik. Mengutip penelitian pada jurnal National Center for Biotechnology Information, dia mengatakan, kondisi mood atau psikologi seseorang dapat berpengaruh pada sistem imunnya.

"Jadi kalau para pasien Covid-19 bisa merasa happy saat masa pengobatan, hal ini membantu respons sistem imun dalam tubuhnya, sehingga bisa memberikan pengaruh positif pada proses penyembuhannya,” tutur Puteri.

Namun, WHO mengingatkan, orang yang mengalami demam, batuk, dan kesulitan bernapas, sebaiknya menunda dulu berolahraga. Mereka sebaiknya tetap di ruangannya dan beristirahat sembari mendapatkan perawatan dari pihak medis.

Hal senada diungkapkan dokter spesialis kedokteran olahraga Daniel Montero. Jika sedang demam, nyeri badan, atau gejala lain, seperti sakit perut atau batuk, sebaiknya beristirahat dulu hingga gejala mereda.

"Sebaiknya tunda olahraga jika mengalami gejala seperti dada sesak, batuk terus-menerus, dan sakit perut. Dan jika demam, sebaiknya beri waktu beberapa hari untuk istirahat dan pemulihan tubuh," ujar dia seperti dilansir Medical Xpress.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement